Network
JURNALSUMSEL.COM - Happy Hypoxia merupakan gejala seseorang terpapar Covid-19.
Gejala Happy Hypoxia berbeda dengan indikasi Covid-19 lainnya seperti batuk, pilek dan demam.
Happy Hypoxia merupakan gejala Covid-19 yang tak dirasakan atau terjadi tanpa disadari penderitanya.
Baca Juga: Sudah Kirim Banyak Lamaran tapi Tak Kunjung Dipanggil Wawancara Kerja? Coba Simak 4 Hal Ini
Banyak pihak, termasuk tenaga medis, menyebut Happy Hypoxia sangat berbahaya.
Pasalnya seorang penderita Happy Hypoxia tidak menyadari dirinya sedang terjangkit virus Corona.
Padahal jiwa sang penderita berada dalam bahaya dan bisa menyebabkan kematian hanya dalam hitungan hari.
Baca Juga: Macam-macam Zina, Kenali Biar Terhindar dari Dosa
Sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya" yang melansir beberapa sumber, berikut ini adalah pengertian Happy Hypoxia dan bagaimana mendeteksinya:
Pengertian Happy Hypoxia
Happy Hypoxia secara umum dikenal dengan gejala Covid-19 yang tidak dirasakan oleh penderita namun dampaknya mengancam nyawa.
Happy Hypoxia adalah kondisi tubuh saat berkurangnya kadar oksigen dalam darah tanpa menunjukkan gejala apapun.
Baca Juga: Hasil Timnas U-19 Vs Bosnia: Garuda Muda Kalah Meski Lawan Dapat Kartu Merah
Hal ini dapat terjadi pada penderita Covid-19 dan bisa berbahaya dengan menyebabkan hilangnya kesadaran.
Pengertian Hypoxia itu sendiri adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, dan umumnya memilki gejala.
Sementara Happy Hypoxia adalah kurangnya kadar oksigen dalam jaringan tetapi tidak memilki gejala atau keluhan yang dirasakan pasien.
Baca Juga: 6 Drama Korea Komedi Aksi Terbaik yang Bikin Terbahak-bahak
Belum ada keterangan yang pasti tentang penyebab berbedanya kondisi gejala Covid-19 yang biasanya dengan Happy Hypoxia.
Namun beberapa teori sudah ada yang menyampaikan.
Happy Hypoxia disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru akibat Covid-19.
Adanya masalah pada sistem saraf yang mengatur sistem pernapasan dan kadar oksigen dalam darah.
Baca Juga: Jadwal Live Streaming Liga Premier Inggris Malam Ini: Ada Manchester United dan Chelsea
Kasus Happy Hypoxia dalam Covid-19
Dalam kasus Covid-19 ini, sebenarnya pasien bukan tanpa gejala, tetapi pasien memiliki gejala yang bervariasi.
Dari yang tidak menyadari adanya gejala atau biasa disebut tanpa gejala, dengan gejala ringan, gejala berat, sampai kritis.
Fenomena ini sudah terjadi sejak di Wuhan, China.
Orang-orang yang kelihatannya tidak menampakkan gejala Covid-19, tetapi meninggal, setelah dilakukan penelitian ternyata oksigen di dalam darahnya rendah atau mengalami Hipoksemia.
Baca Juga: Mudahnya Bayar Tagihan Rumah Selama di Rumah Aja
Cara Mendeteksi Happy Hypoxia
Untuk mengantisipasi dan mendeteksi dini Happy Hypoxia syndrome, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Tarik napas dalam-dalam 2-3 kali
- Bila timbul rangsangan batuk, waspadai risiko Hypoxia.
- Menggunakan alat Pulse Oxymetri di ujung jari, untuk mengukur saturasi oksigen.
- Keduanya dilakukan berkala, minimal pagi-siang-sore-malam.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Sriwijaya FC, Muba Babel United Boyong Titus Bonai untuk Hadapi Liga 2 2020
2. Harus diwaspadai dan dipahami oleh keluarga
Kondisi di mana dengan saling mengawasi dan mengingatkan jika muncul kondisi sebagai berikut:
- Frekuensi napas makin cepat
- Merasa cepat lelah
- Ada rasa berat di dada saat bernapas
- Jika terjadi tiga kondisi di atas, maka harus segera melapor ke faskes terdekat karena kemungkinan menderita Happy Hypoxia. ***(Enjang Kusnadi/Mantra Sukabumi)
