Kapan Perayaan Halloween dan Ini Fakta-Fakta Di Balik Sejarahnya

- 29 Oktober 2021, 19:00 WIB
5 Fakta yang Belum Banyak Orang Tahu Tentang Halloween dan Kapan Hari Halloween Dirayakan?
5 Fakta yang Belum Banyak Orang Tahu Tentang Halloween dan Kapan Hari Halloween Dirayakan? /Matheus Bertelli

JURNALSUMSEL.COM - Hallowean akan diperingati setiap tahunnya setiap tanggal 31 Oktober, Halloween merupakan perayaan yang ditunggu-tunggu karena hal keunikannya.

Halloween merupakan salah satu tradisi di beberapa Negara, yang saat perayaannya orang-orang menggunakan pakaian atau berkostum hal-hal berbau mistis.

Selain berkostum berbau hal-hal mistis, Halloween juga identik dengan ‘Trick or Treat’ , Labu berbentuk wajah, dan permen.

Perayaan Halloween pada tahun ini kemungkinan tidak bisa dirayakan dengan mobilitas yang tinggi, ini diakibatkan pandemi covid-19 yang melanda beberapa Negara yang sering merayakan pesta Halloween.

Baca Juga: Melawan Takdir! Dokter Ini Berhasil Selamatkan Bayi Kembar Siam yang Diprediksi Hanya Bertahan Hidup 1 Tahun

Baca Juga: Segera Cek Penerima BPNT/Bansos Kartu Sembako Pakai KTP, Bisa Lewat cekbansos.kemensos.go.id atau Aplikasi

Di Indonesia sendiri perayaan Halloween tidak semeriah di negara-negara lain, Helloween biasa dijadikan tema di beberapa pusat perbelanjaan untuk menarik pelanggan.

Fakta-fakta di balik perayaan Halloween.

1. Samhain tradisi ‘kegelapan dan kematian’

Samhain merupakan istilah dari “Akhir Musim Panas” menandakan musim panen berakhir dan awal musim salju.

Perayaan Samhain dianggap sebagai musim ‘kegelapan dan kematian’, ini yang menyebabkan Halloween identik dengan warna oren dan hitam, warna oren berarti ‘musim panen’ dan warna hitam ‘berarti kematian’.

Baca Juga: Hapus Cuti Bersama 24 Desember, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Sebut Ini Demi Kebaikan Masyarakat!

Baca Juga: Sinopsis Detroit: Film yang Diangkat dari Kisah Nyata Terkait Isu Rasial dan Kerusuhan di Detroit Tahun 1967!

2. Halloween berasal dari kata “All Hallows’ Eve”

Nama Halloween sebenarnya berasal dari kata “All Hallows’ Eve”, pada awalnya perayaan dilakukan pada 13 Mei lalu Paus Gregorius memindahkannya ke 1 November yang bertepatan dengan hari Samhain.

‘All Hallows Eve’ yang berarti ‘Malam Orang Kudus’ ini diadakan sebelum tanggal 1 November, tepatnya 31 Oktober yang jadi cikal bakal tanggal perayaan Halloween saat ini.

Orang –orang menyebut nama ‘All Hallows Eve’ dipendekkan menjadi nama ‘Hallow Een’ dan saat ini Helloween menjadi nama yang populer digunakan.

3. Tradisi trick or treat saat Halloween

Ungkapan trick or treat baru terkenal di AS pada tahun 1950an, saat dunia hiburan menyuarakan kegiatan minta permen atau dikerjain.

Baca Juga: Pencairan BPUM/BLT UMKM Tahap 3 Tinggal 2 Hari Lagi, Segera Cek Penerima di eform.bri.co.id

Baca Juga: Segera Cek BSU Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5, Cair Oktober 2021

Meskipun trick or treat berasal dari tanah Britania Raya, nyatanya disana tidak menggunakan istilah trick or treat, istilah tersebut masuk ke tanah Britania Raya melalui program hiburan AS, film fiksi ilmiah "E.T" (1982) karya Stephen Spielberg.

4. Labu khas Helloween atau Jack-o-latern

Pada awalnya Jack-o-latern tidak menggunakan labu untuk mengekspresikan wajah yang seram, melainkan Jack-o-latern menggunakan umbi-umbian seperti bit, kentang, dan ubi dan dimasukan lilin untuk mengusir arwah, setelah bermigrasi di As, umbi-umbian yang cocok adalah labu, sehingga digunakan sampai saat ini.

5. Kucing Hitam, Kelelawar, dan Burung Hantu.

Pada saat perayaan Halloween banyak dekorasi menggunakan tema berbagai binatang, salah satunya kucing hitam, kelelawar, dan burung hantu.

Baca Juga: Cara Daftar Penerima Bansos PKH, BST, dan BPNT/Kartu Sembako di DTKS Kemensos

Baca Juga: Naik Pesawat Boleh Pakai Hasil Rapid Test Antigen, Ini Ketentuannya

Mitos Kucing hitam dan burung hantu identik dengan pembawa kematian.

Kucing hitam pada abad ke-14 di As disebut sebagai jelmaan para penyihir, maka kucing hitam sering dibunuh.

Sedangkan burung hantu, waktu itu jika mendengar cuitan burung hantu maka kematian akan datang, dan burung hantu disebut sebagai jelmaan para penyihir.

Kelelawan yang identic dengan penyihir dikaitkan dengan aktivitas penyihir di malam hari, Menurut mitologi Kelt, kelelawar yang keluar dan masuk sarang menjadi tanda bahwa jam penyihir sudah tiba.***

Editor: Mula Akmal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah