Dalam satu penelitian mengamati sembilan wanita Cina hamil yang terinfeksi virus corona pada trimester terakhir kehamilan, virus tersebut tidak muncul dalam sampel yang diambil dari cairan ketuban atau darah tali pusat atau pada usapan tenggorokan bayi yang baru lahir.
Namun, dalam ukuran yang sedikit lebih besar, tiga bayi baru lahir yang lahir dari wanita dengan COVID-19 ternyata positif terkena virus.
Tiga puluh bayi baru lahir lainnya dalam kelompok tersebut dinyatakan negatif, dan para peneliti tidak yakin apakah bayi yang dites positif benar-benar tertular virus di dalam rahim atau jika mereka mendapatkannya segera setelah melahirkan.***