Setelah Terpapar Virus Corona, Apa Saja Efek Sampingnya? Simak Jawaban Para Ahli

- 28 Desember 2020, 14:08 WIB
Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona /Geralt/Pixabay/WARTA KAPUAS

Shu-Yuan Xiao, profesor patologi di Fakultas Kedokteran Universitas Chicago, menekankan bahwa sebagian besar pasien yang memiliki penyakit ringan bisa segera puluh. Pasien yang memiliki penyakit yang lebih parah tetapi sembuh tanpa harus memakai ventilator juga seharusnya bebas dari efek samping jangka panjang.

Sementara untuk 16-20 persen pasien bergejala yang akhirnya membutuhkan perawatan ICU, efek jangka panjangnya sulit untuk diprediksi.

Pasien yang masuk ke unit perawatan intensif dan membutuhkan ventilator cenderung mengalami kerusakan paru-paru dan mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut. Mereka biasanya memiliki kondisi paru-paru yang parah di mana cairan terkumpul di kantung udara paru-paru.

Jika dilihat dari pengalaman SARS dan MERS, beberapa pasien dapat berkembang menjadi fibrosis paru-paru, tetapi hal ini perlu dikaji lebih lanjut.

Baca Juga: Sempat Tereliminasi, Ini Profil Singkat Jerry Andrean Juara MasterChef Indonesia Season 7

Baca Juga: Profil Tiffany Soetanto, Istri Cantik Juri MasterChef Indonesia yang Jago Masak dan Trendi!

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, diterbitkan pada bulan Februari lalu yang meneliti 138 pasien di Wuhan, Tiongkok, 10 persen dari mereka yang dirawat di ICU akhirnya beralih ke mesin Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO), yang berfungsi mengeluarkan darah dari tubuh, mengoksidasi, dan lalu mengembalikannya ke tubuh.

  1. Pasien yang terpapar corona bisa alami gangguan jantung

Selain potensi merusak paru-paru, data awal dari Tiongkok juga menunjukkan bahwa pasien yang tertular penyakit ini juga berisiko terhadap masalah jantung.

Studi yang dilakukan di Wuhan, menemukan bahwa 20 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 mengalami kerusakan jantung. Ini juga merupakan kondisi yang dikaitkan dengan risiko kematian di rumah sakit yang lebih tinggi.

Tidak jelas apakah masalah-masalah jantung itu disebabkan oleh virus itu sendiri, karena penyakit parah berbagai jenis dapat memicu masalah jantung.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah