4 Poin Penting Social Media Marketing dari Serial Netflix, Emily in Paris

21 Oktober 2020, 17:02 WIB
Serial Netflix Emily in Paris yang mengajarkan soal social media marketing /

JURNALSUMSEL.COM - Serial Netflix Emily in Paris kini menjadi perbincangan hangat.

Serial Netflix Emily in Paris menceritakan Emily Cooper (Lily Collins), seorang eksekutif pemasaran dari Chicago

Dalam serial Netflix Emily in Paris, dia pergi ke Paris untuk menjadi bagian dari Savoir, sebuah firma pemasaran Prancis yang mengkhususkan diri pada merek mewah.

Baca Juga: Jadwal Pencairan BLT BPJS Diumumkan, Para Pekerja Diminta Sabar Menunggu

Serial ini memperlihatkan perjalanan Emily yang begitu aktif di media sosial sambil menavigasi pekerjaan dan tinggal di kota baru, belajar bahasa baru, dan mengalami culture shock.

Namun, ada hal yang menarik untuk diulas dari sosok Emily ini, yakni cara Emily dalam melakukan pemasaran media sosial sehingga menimbulkan sedikit kontra dengan budaya kerja di Savoir.

Berikut beberapa poin tentang social media marketing dari serial Netflix Emily in Paris yang dilansir Jurnal Sumsel dari Adweek: 

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

1. Personal branding

Serial Netflix Emily in Paris mengedepankan personal branding atau bahkan personalitynya sendiri.

Terlepas dengan caranya yang sedikit kontra dengan Savoir, konsistensi Emily dalam memasarkan merek, konten, dan pesannya justru menghasilkan peluang profesional.

Dalam social media marketing, memiliki personal branding yang menampilkan keahlian dan kepribadian dapat membuka pintu di lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga HP Samsung Galaxy M20, yang Kabarnya Mirip M10

2. Tidak melakukan monitoring

Namanya juga hanya fiktif, jadi ada hal yang tidak benar-benar nyata dari serial Netflix Emily in Paris.

Emily menyajikan pandangan sederhana tentang social media marketing seperti memposting selfie kemudian menambahkan teks pada foto.

Justru social media marketing bisa lebih dari itu, melakukan monitoring adalah salah satunya.

Seperti membuat laporan analitik dari memantau tren di media sosial atau mengapa Emily jarang bekerja di meja dengan banyak layar di dasbor media sosial untuk kliennya?

Baca Juga: Pengusaha UMKM Harus Mengerti Digitalisasi, Mengapa?

3. Kolaborasi dan research jadi hal penting

Serial Netflix Emily in Paris menyajikan jendela kecil tentang bagaimana rasanya bekerja di social media marketing terutama dalam cross culture.

Emily mungkin melakukan spesialisasi seperti manajemen reputasi, perencanaan acara, pembuatan konten, pemasaran influencer, dan perencanaan strategis.

Namun, social media marketing melibatkan lebih dari sekadar itu. Kurangnya dari Emily in Paris ini ialah research dan kolaborasi digital, kreatif, dan researcher yang terjadi dalam sebuah agensi periklanan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Bakal Dibuka Akhir Oktober 2020?

4. Pemasaran layaknya influencer

Serial Netflix Emily in Paris menyoroti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan antara influencer dan content creator.

Akan tetapi, Emily mampu menghidupkan kehadirannya dengan akun media sosialnya yakni @EmilyInParis.

Dalam serial tersebut, Emily diundang ke acara influencer, sementara yang lain sibuk memposting foto narsis dan mempromosikan diri mereka sendiri, bukan produk atau merek yang menyelenggarakan acara tersebut.

Emily justru menunjukkan sudut pandang lain dengan memperlihatkan dirinya sebagai penggemar sejati dan memastikan alasannya menyukai brand make up tersebut.

Baca Juga: Advan Nasa Plus Tawarkan Kuota Internet Gratis, Begini Spesifikasi dan Harganya!

Serial Emily in Paris telah menghasilkan review yang beragam tentang bagaimana social media marketing sebagai sebuah profesi.

Beberapa ada yang menyukainya begitu juga sebaliknya. Semoga untuk season kedua nanti, “Emily in Paris” dapat lebih mengeksplorasi lebih dalam terkait social media marketing di sebuah agensi, ya!***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Adweek

Tags

Terkini

Terpopuler