Tak Selalu Buruk, Stres Juga Menyehatkan

13 Agustus 2020, 14:07 WIB
Ilustrasi stres. /Pexels/Andrea Piacquadio/

JURNALSUMSEL.COM - Stres tentu pernah dialami oleh kita baik karena beban pekerjaan, tekanan lingkungan juga problema asmara.

Tapi, Stres tidak selamnya menjadi momok buruk bagi kesehatan kita. Psikolog dan Dosen di Stanford University, Kelly McGonical menyatakan stress juga menyehatkan.

"Banyak dari kita beranggapan bahwa tinggi rendahnya stres yang dialami seseorang mempengaruhi kondisi kesehatan," ucapnya dalam Acara Ted Talk di YouTube.

Baca Juga: Liga 2 Gunakan Home Tournament, Sriwijaya FC Mungkin Tak Segrup dengan Muba Babel United

Menurutnya, saat seseorang mengalami stres, tubuh menghasilkan hormon stres yang sering dianggap merupakan penyebab gangguan kesehatan seseorang, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, bahkan kematian.

Faktanya, hormon stres tidak selalu menyebabkan kondisi kesehatan seseorang tak baik.

Sebuah penelitian di US mendapati orang dengan tingkat stres yang tinggi, mengalami 43% peningkatan resiko kematian.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2020 Tertunda, Begini Respons PSSI

"Namun hal itu berlaku hanya bagi yang beranggapan bahwa stres itu buruk untuk kesehatan mereka.," jelasnya.

Penelitian tersebut mengungkapkan fakta orang dengan tingkat stres yang tinggi, dan beranggapan bahwa itu tidak berdampak buruk bagi kesehatan mereka, memiliki kemungkinan kecil terhadap kematian,

Bahkan lebih kecil dari orang yang memiliki tingkat stres yang rendah sekalipun.

Sebagai contoh, Kelly mengatakan stres meningkatkan oxitosin yang membuat jantung berdegup lebih cepat dan membuat pernafasan bekerja lebih cepat. Umumnya orang menganggap itu disebabkan oleh rasa takut.

Baca Juga: Ibadah Haji Tahun Depan, Kemenag Buat Dua Opsi

"Faktanya, dengan jantung berdegup lebih cepat, otak mendapat oksigen lebih banyak sehingga memungkinkan otak bekerja lebih baik," katanya.

Kondisi ini tentu sangat baik & lebih menyehatkan bagi tubuh untuk berfungsi lebih baik dari biasanya karena mendapatkan oksigen dua kali lebih banyak.

"Itu hanya berlaku pada orang yang beranggapan stres tidak berpengaruh buruk bagi kesehatan mereka," ungkapnya.

Sedang pada orang yang beranggapan stres buruk bagi kesehatan mereka, dinding pembuluh darah jantung akan menebal, sehingga mempersempit jalan aliran darah yang sedang dipompa jantung lebih kencang.

Baca Juga: Wakil Presiden : Dahulukan Bantuan Rp600 Ribu untuk Anggota BP Jamsostek

Tentu hal ini dapat menghambat aliran darah bagi seluruh tubuh & juga menghambat aliran oksigen ke otak sehingga tubuh mengalami penurunan fungsi.

Berlama-lama dalam kondisi seperti ini lah seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan beresiko terkena stroke bahkan serangan jantung.

Maka baiknya kita menyadari bahwa reaksi tubuh terhadap hormon stres adalah suatu pertanda baik, sehingga kita dapat lebih santai berhadapan dengan stres.***(Wina Anggraeni)

Editor: Mula Akmal

Tags

Terkini

Terpopuler