Shaf Sholat Berjamaah yang Benar Menurut Islam

30 Juli 2021, 06:07 WIB
Suasana shalat berjamaah dengan menjaga jarak di masa pandemi Covid-19. /Foto: Antara/ M.Agung Rajasa/

JURNALSUMSEL.COM - Di masa pandemi sekarang ini, sholat di masjid maupun di mushola harus jaga jarak. Hal ini dikhawatirkan masyarakat muslim lupa atau tidak tahu hukum shaf sholat berjamaah sebenarnya.

Penting untuk mengetahui hukum shaf sholat berjamaah, karena sholat belum dianggap benar jika shafnya belum benar. Berikut penjelasannya.

Dari Kitab Riyadhus Shalihin bab 194 dijelaskan

وفي روايةٍ لمسلمٍ : أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ يُسَوِّي صُفُوفَنَا ، حتَّى كأَنَّما يُسَوّي بهَا القِدَاحَ ، حَتَّى رَأَى أنَّا قَد عَقَلْنَا عَنْهُ . ثُمَّ خَرَج يَوْماً فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ ، فَرَأَى رجُلا بَادِياً صدْرُهُ مِنَ الصَّفِّ فقالَ : « عِبَادَ اللَّهِ ، لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ ، أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّه بيْنَ وجُوهكُمْ» .

1086. Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya, “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Sesungguhnya engkau semua harus meratakan shaf-shafmu itu atau kalau tidak suka meratakan shaf-shaf, maka sesungguhnya Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu, yakni menjadi umat yang suka bercerai-cerai."(Muttafaq ‘alaih).

Baca Juga: Event Reforge Your Legend MLBB, Ini 3 Hero yang Layak Dapatkan Revamp Saat Ini

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam itu meratakan antara shaf-shaf kita, sehingga seolah-olah diratakannya barisan anak panah.

Demikianlah sehingga beliau meyakinkan bahwa kita semua telah mengerti benar-benar akan cara meratakan shaf-shaf itu.

Selanjutnya pada suatu hari beliau shalallahu alaihi wasalam keluar lalu berdiri sehingga hampir saja akan bertakbir, lalu melihat ada seorang yang dadanya menonjol ke muka shaf, kemudian beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda.

"Hai hamba-hamba Allah, sesungguhnya engkau semua harus meratakan shaf-shafmu, atau kalau tidak melakukan demikian, maka sesungguhnya Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu.”

Baca Juga: Laguna di Argentina Berubah Warna Menjadi Merah Muda Cerah, Ternyata Ini Alasannya

"Memperselisihkan antara muka-muka hatimu" maksudnya adalah terjadi perselisihan antara kaum muslim baik dalam hal apapun, contohnya cara sholat, dalil-dalil, dan lain-lain seperti yang terjadi di masa sekarang.

Dari hadist tersebut dijelaskan bahwa shaf yang rapi dan rapat itu , ada 3:

1. Sejajar kaki

Yaitu tumit-tumit yang sejajar. Karena jika patokannya ujung jari kaki maka kaki akan tidak sejajar sebab tiap orang mempunyai bentuk dan panjang kaki berbeda.

2. Pundak - pundak menempel

Yaitu lengan tangan samping kita menempel antara jama'ah satu sama lain.

Baca Juga: Berikut 3 Game Gratis PS Plus yang Diluncurkan Bulan Agustus 2021

3. Jangan terlalu lebar atau dalam pundaknya

Yaitu tidak terlalu melebarkan lengan ataupun disempitkan, tapi secara proporsional, sesuaikan dengan tubuh kita.

Kata sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, "Ketika zaman Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, kalau diiqomahkan sholat, lalu kami membuka tumit-tumit dan mulai merapatkan dan sejajar pundaknya, betis kami dipertemukan. Sedikit saja longgar kaki atau pundaknya, maka shaf tersebut tidak rapat."

Jika kita hendak merapatkan shaf sholat jangan seperti anak domba, yang kakinya tidak bisa dirapatkan maupun dilebarkan.

Jika shaf tidak rapat, maka syaitan akan bermain di dalamnya (membuat kita tidak khusyu' dan memikirkan hal lain).

Ukuran sajadah kita itu bukan ukuran shaf kita, tapi ukuran shaf kita ada di bahu dan tumit.

Begitu juga duduk tasyahud awal maupun akhir tidak mengubah posisi shaf.***

Editor: Mula Akmal

Tags

Terkini

Terpopuler