Bacaan Doa Agar Terhindar Dari Wabah Penyakit Seperti Covid-19, Lengkap Beserta Artinya

26 Januari 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi berdoa. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

JURNALSUMSEL.COM- Wabah penyakit saat ini sedang menyerang kehidupan umat manusia di seluruh dunia.

Dunia sedang berhadapan dengan virus yang tidak kasat mata bernama Covid-19.

Virus Covid-19 sudah dinyatakan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO sebagai pandemi, yang artinya sudah menyebar ke antar negara.

Seluruh negara di dunia berupaya keras dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

Tapi apalah daya dan upaya jika tanpa pertolongan Allah SWT. Tidak sedikit para pejabat dan masyarakat biasa yang sudah mematuhi protokol kesehatan secara ketat masih saja terpapar virus Covid-19 ini.

Maka dari itu, umat manusia khususnya umat Islam disamping ikhtiar agar terhindar dari virus Covid-19 juga harus selalu berdoa untuk memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari wabah penyakit Covid-19 ini.

Baca Juga: Akhirnya, Personel EXO D.O atau Do Kyung So Selesai Melaksanakan Wamilnya dan Langsung Menyapa di Medsos

Baca Juga: Salah Satu Dokter di Palembang Meninggal Karena Vaksin Covid-19? Polda Sumsel Membantahnya dengan Tegas!

Berikut bacaan doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk berlindung dari wabah dan penyakit mengerikan lainnya.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ

Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:

وروينا في كتابي أبي داود والنسائي بإسنادين صحيحين عن أنس – رضي الله عنه – : أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، والجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ. رواه أَبُو داود بإسناد صحيحٍ

Artinya: “Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas radliyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.’ (HR Abu Dawud dengan sanad sahih).

Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata “sayyi’il asqam” atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai ragam penyakit yang membuat buruk rupa dan bahaya pada manusia.

Sedangkan M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Kitab Aunul Ma‘bud memahami “sayyi‘il asqam” sebagai wabah penyakit seperti tuberculosis, busung air, dan penyakit lain.

Baca Juga: Akui Data Kemenkes Tidak Akurat, dr. Tirta Beri Apresiasi Menkes Budi

Baca Juga: Cara Mudah dan Sederhana Menurunkan Berat Badan, Terbukti Efektif!

Adapun Abu Abdillah Ar-Rahmani Al-Mubarakfuri dalam Kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatil Mashabih mengutip pendapat Ibnu Malik yang mengatakan bahwa penyakit buruk itu adalah penyakit di mana orang lain menjaga diri dari pengidapnya.

Mereka tidak mengambil manfaat dari pasien dan pasien tidak mendapat manfaat dari mereka. Dengan penyakit itu, pasien atau korban tidak dapat menjalankan kewajiban terhadap Allah dan makhluknya dan kita disunnahkan untuk berlindung diri.

Kemudian, Syekh Abdur Rauf Al-Munawi dalam At-Taysir syarah Al-Jami’is Shaghir mengatakan bahwa Rasulullah berlindung dari segala penyakit tersebut sebagai bentuk pernyataan kefaqiran kepada Allah atau pengajaran bagi umatnya.

Sedangkan tiga penyakit pertama yang disebut (lepra, gila, dan kusta) adalah termasuk penyakit buruk. Tetapi ketiganya tetap disebut karena tiga penyakit itu paling dibenci oleh bangsa Arab ketika itu.

Baca Juga: Polda Sumsel Tegaskan Kematian Dokter di Palembang Bukan Karena Vaksin Covid-19, Namun Serangan Jantung

Baca Juga: Godzilla Menjadi Jahat, hingga Kong Memiliki Senjata, 5 Hal Menarik dari Trailer Perdana ‘Godzilla vs Kong’

Sebagaimana dikatakan Al-Munawi, doa merupakan bentuk pernyataan kelemahan kita kepada Allah, sekaligus upaya pencegahan.

Dengan ini masyarakat harus tetap mengikuti petunjuk-petunjuk teknis dari pihak medis dan kebijakan pemerintah dalam beraktivitas sehari-hari saat situasi darurat virus.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler