Bidang-bidang tersebut bertujuan untuk membina budaya pemerintahan demokratis yang efektif dan efisien, pengurangan kemiskinan, pengelolaan sumber daya lingkungan, dan kohesi sosial serta pencegahan konflik.
Dikutip dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani dengan mempromosikan hasil pertaniannya.
Baca Juga: 3 Pemain Terpapar Covid-19, Bagaimana Nasib Kelanjutan Liga Inggris?
Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Tahap 4 Dicairkan Hari Ini ke 2,8 Juta Peserta, Cara Ceknya Buat yang Belum Tahu
Namun nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.
Pada Kamis 13 Agustus 2020 ada sekitar tiga orang menteri yang berbondong-bondong menjemput enam ribu beras impor dari Vietnam.
Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.
Mereka tidak malu karena beras dalam hal ini sudah kurang gizi, namun mereka tetap rela merogoh kocek ribuan dolar AS untuk membelinya.
Baca Juga: Lirik Sholawat Allahul Kafi Rabbunal Kafi yang Viral di Tik Tok, Ayo Sholawatan
Baca Juga: PSSI: Bursa Transfer Pemain Liga 1 dan 2 Dibuka 21 September