JURNALSUMSEL.COM - Pada 24 Februari 2022 lalu, Rusia secara resmi melakukan invasi terhadap Ukraina dengan mengirimkan pasukan tentaranya.
Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina tersebut dinamai dengan operasi militer khusus, yang mana target utamanya yakni menguasai kota pelabuhan Mariupol.
Namun, hampir dua bulan invasi berjalan, serangan Rusia di beberapa kota di Ukraina semakin membabi buta, mengingat banyaknya korban jiwa berjatuhan dari kalangan warga sipil.
Baca Juga: BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu Hanya disalurkan untuk Kriteria Penerima Berikut Ini
Hingga saat ini pertempuran masih terjadi di sekitar kota Mariupol.
Tentara Ukraina pun dilaporkan tak akan mundur dan tak akan menyerahkan salah satu kota terbesar tersebut.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa Rusia ingin menguasai kota pelabuhan Mariupol karena lokasi strategisnya, di tengah peningkatan fokus Kremlin di Ukraina timur dan selatan.
Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Lingkar Kediri dengan judul "Inilah Alasan Rusia Menguasai Kota Mariupol 80 Persen, Semakin Membuat Ukraina Menderita?".
Secara khusus, Mariupol adalah kota strategis yang terletak di koridor yang menghubungkan semenanjung Krimea wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.