JURNALSUMSEL.COM - Kematian aktris Thailand Tangmo Nida masih meninggalkan misteri hingga saat ini.
Tangmo Nida ditemukan tewas mengambang usai dinyatakan hilang pada Kamis, 24 Februari 2022 di sungai Chao Phraya.
Tangmo Nida diketahui sedang berpesta di atas speed boat bersama rekan-rekan dan manajernya yang bernama Gatick.
Namun, kesaksian rekan-rekan dan manajer Tangmo Nida justru sangat mencurigakan, terlebih saat mereka mengaku tidak mendengar Tangmo saat jatuh ke sungai malam itu.
Kecurigaan akan pembunuhan berencana pun semakin meluas saat ditemukan beberapa luka luar pada mayat Tangmo Nida, serta kondisinya yang tidak wajar.
Polisi masih terus menyelidiki kasus kematian Tangmo Nida dengan memeriksa kembali kesaksian rekan-rekan dan manajer yang ada di TKP.
Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Manajer Tangmo Nida Akhirnya Mengaku, Terungkap Ada Percakapan Satu Jam di Dalam Mobil".
Baca Juga: Ukraina Alami Masalah Komunikasi Sejak PLTN dikuasai Rusia, Akses Internet Sudah dihentikan
Baru-baru ini, teman dekat Tangmo Nida muncul memberi kesaksian dan mengecam sikap manajer Tangmo, Gatick.
Dia menuduhnya memutarbalikkan fakta seputar kematiannya, karena apa yang dikatakan di mobil selama satu jam berbeda dengan hasil pemeriksaan polisi.
Surattanawee 'Bow TK' Suviporn, mantan penyanyi grup pop Triumphs Kingdom, memberikan pernyataan sebagai saksi kepada penyidik polisi pada Kamis malam.
Surattanawee kemudian berbicara kepada wartawan tentang pertemuannya dengan Idsarin 'Gatick' ' Juthasuksawat, di NBC Boat Club tempat speedboat disimpan.
Setelah tragedi pada 24 Februari, Manajer Tangmo Nida, Idsarin Gatick menjadi satu di antara lima rekannya di speedboat ketika Tangmo terjatuh ke sungai.
Dia mengatakan, apa yang dikatakan manajer Tangmo tidak sesuai dengan apa yang dia dengar.
Surattanawee mengatakan, dia yakin fakta seputar tragedi itu telah diputarbalikkan.
Saat tiba di klub perahu, tempat speedboat di parkir, sekitar tengah malam hari itu, dia melihat semua orang tampak dalam keadaan shock.
Dia pergi dengan Idsarin ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan, dan kemudian mengantar manajer Tangmo Nida pulang ke rumahnya.
Kemudian dia berada di dalam mobil bersama manajer Tangmo selama sekitar satu jam.
Dia tidak akan mengungkapkan rincian percakapan mereka. Surattanawee mengatakan dia menjadi marah setelah mendengar apa yang dikatakan manajer Tangmo tentang insiden tersebut.
Idsarin kemudian menghubunginya melalui telepon dan meminta maaf karena menyebabkan masalah.
Dia telah memberi tahu Idsarin, dalam bahasa Inggris. “Kebenaran akan membebaskanmu," katanya.***(Rizki Laelani/Pikiran Rakyat)