Badan Pengungsi PBB Ungkap Nasib Ratusan Ribu Warga Ukraina usai Rusia Resmi Memulai Perang

- 25 Februari 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi Kondisi Ukraina Saat Ini, Puluhan Tewas, Ratusan Orang Terluka, 100 Ribu Orang Melarikan Diri 25 Februari 2022
Ilustrasi Kondisi Ukraina Saat Ini, Puluhan Tewas, Ratusan Orang Terluka, 100 Ribu Orang Melarikan Diri 25 Februari 2022 /Kevin Schmid/Unsplash

JURNALSUMSEL.COM - Sejak Kamis, 24 Februari 2022 kemarin, Rusia resmi menjatuhkan operasi militer khusus terhadap Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin pun mendeklarasikan perang dan terhadap ibukota Kyiv telah di-bom, sehingga masyarakat Ukraina diminta menyelamatkan diri.

Serangan yang dilayangkan Rusia tersebut menggemparkan publik lantaran diketahui Ukraina sendiri sejak dulu merupakan bagian dari Rusia.

Baca Juga: 137 Warga Ukraina Tewas Akibat Serangan Rusia, Volodymyr Zelensky: Kami ditinggalkan Sendirian

Terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina tersebut menimbulkan desas desus akan munculnya perang dunia 3.

Sementara itu, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, saat ini masih tetap berada di ibu kota Ukraina, Kyiv.

Di Kyiv sendiri, sirine peringatan telah berbunyi di seluruh penjuru kota sejak Rusia menjatuhkan serangan rudal ke Ukraina.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Depok dengan judul "Perang Pecah! 100.000 Warga Ukraina diyakini Mengungsi hingga Ribuan Lainnya Melarikan Diri dari Negara".

Baca Juga: Vladimir Putin Ungkap Alasan Serangan Militer di Ukraina: Mengadili Mereka yang Melakukan Kejahatan Berdarah

Badan Pengungsi PBB pun ikut buka suara terkait perang yang pecah antara Ukraina dan Rusia, serta menjelaskan nasib warga Ukraina sejak Rusia menyerang negara itu.

Badan pengungsi PBB mengatakan sekitar 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Ukraina dan diyakini telah mengungsi di dalam negeri.

Sementara beberapa ribu lainnya telah melarikan diri atau meninggalkan Ukraina sejak negara tetangga Rusia menyerbu Kamis pagi.

"Kami percaya bahwa sekitar 100.000 orang pasti telah meninggalkan rumah mereka dan mungkin mengungsi di dalam negeri, dan beberapa ribu telah melintasi perbatasan internasional," kata juru bicara UNHCR Shabia Mantoo kepada AFP.

Komisaris Tinggi Pengungsi Filippo Grandi telah menyuarakan keprihatinan serius atas memburuknya situasi.

Operasi militer yang diumumkan oleh Putin terjadi begitu cepat di seluruh Ukraina pada Kamis kemarin.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik 4 Kali Lipat

Ia pun mendesak negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka bagi mereka yang mencari keselamatan dan perlindungan.

"Kami terus mengikuti situasi dengan cermat dan memperkuat operasi kami di Ukraina dan negara-negara tetangga," kata badan tersebut.

Sementara itu, beberapa negara barat dan Eropa telah mengumumkan akan menjatuhkan sanksi terberat untuk Rusia karena telah melakukan invasi ke Ukraina.

Para pemimpin dunia mulai dari Joe Biden hingga Macron telah mengutuk keras tindakan Putin yang dianggap membahayakan nyawa warga Ukraina serta mengabaikan potensi perang terbesar Eropa yang kemungkinan akan pecah.***(Nur Annisa/PR Depok)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah