Setelah melakukan konfirmasi terhadap foto tersebut, barulah diketahui ternyata benda yang jatuh merupakan batu meteorit langka yang dikenal sebagai “Kondrit Berkarbon”
"Ini benar-benar menarik," kata Prof Sara Russell, peneliti di Museum Sejarah Alam, dalam siaran pers tentang penemuan tersebut.
"Ada sekitar 65.000 meteorit yang diketahui di seluruh dunia, dan hanya 51 di antaranya adalah kondrit berkarbon yang terlihat jatuh seperti ini."
Museum juga mengatakan bahwa batu meteorit tersebut berasal dari suatu tempat antara Mars dan Jupiter dan ditaksir berusia sekitar 4,6 miliar tahun.
Mengingat usia dan jenisnya, para ilmuwan berharap hal itu dapat memberi mereka gambaran langka tentang bagaimana tata surya terbentuk.
Sementara kebahagiaan terpancar dari wajah kedua pasutri ini karena apa yang telah mereka temukan.
"Saya hanya terdiam karena kegembiraan," ungkap Russell.
Sementara itu, terkait meteorit kondrit berkarbon, secara kebetulan baik pihak Amerika Serikat dan Jepang sama-sama telah meluncurkan misi luar angkasa mereka secara terpisah.
Amerika Serikat dengan OSIRIS-Rex dan Jepang dengan misi HAYABUSA 2.