Perintah Bantai Komunis, Presiden Filipina Habis Kesabaran : Tidak Ada HAM, Ini Perintah Saya

- 7 Maret 2021, 19:00 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. /RTVM Malacanang

Namun bagaimana pun, perintah Rodrigo Duterte yang memberi izin bagi para pasukannya untuk mengahabisi para pemberontak komunis dalam perang terbuka di negara tersebut mendapat cukup banyak kecaman.

Kecaman tersebut pun muncul dikarenakan kekhawatiran akan adanya gelombang pertumpahan yang baru di Filipina.

Sebagaimana yang diketahui, negara tersebut telah menjadi lahan pertumpahan darah terbuka selama beberapa tahun belakangan.

Baca Juga: Anti Gagal! Kartu Prakerja Gelombang 13 Ditutup Hari Ini, Ikuti 8 Cara Ini untuk Mendaftarkan Diri

Baca Juga: Bansos Tunai BST Rp300 Ribu Masih Diperpanjang Kemensos, KPM Bisa Segera Cek Nama Penerima dan Urus Berkasnya!

Hal tersebut bermula ketika presiden Rodrigo Duterte mengumumkan perang terbuka terhadap para pengedar narkoba di Filipina.

Tidak hanya itu, Rodrigo juga memberikan izin bagi para pasukannya untuk menembak mati para pengedar narkoba yang menolak untuk menyerahkan diri.

Dengan alasan yang sama, presiden yang terkenal dengan ketegasannya ini mengatakan tidak akan memberikan ruang bagi mereka yang masih bersikeras ingin mengedarkan narkoba di Filipina.***

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x