Pesawat Udara Berkemampuan Nuklir Milik China Masuki Pertahanan Udara Taiwan

- 24 Januari 2021, 13:31 WIB
Ilustrasi pesawat tempur.
Ilustrasi pesawat tempur. /Pixabay/Wikiimages/.*/Pixabay/Wikiimages

Beijing telah menyaksikan kekhawatiran yang meningkat terhadap meningkatnya dukungan Amerika Serikat (AS) untuk demokrasi di Taiwan, terutama selama pemerintahan Donald Trump yang telah meninggalkan Gedung Putih pada Rabu, 20 Januari 2021.

Tahun lalu, selama kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, pesawat China secara singkat melintasi garis median Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai penyangga tidak resmi.

Sementara, penerbangan oleh pembom dan pejuang China pada hari Sabtu, 24 Januari 2021 terjadi hanya selang beberapa hari setelah Joe Biden menjabat sebagai presiden AS.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Presiden IOC bertekad gelar Olimpiade Tokyo Pada Juli 2021

Baca Juga: 8 Hal yang Bikin Penasaran dari Drama Korea The Uncanny Counter

Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan bahwa komitmen AS untuk Taiwan adalah ‘kokoh’.

Setelah duta besar Hsiao Bi-khim melakukan de facto untuk pulau tersebut di Washington, dia menghadiri sumpah Biden pada hari Rabu.

Departemen luar negeri AS menanggapi dengan mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan.

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan, dan sebaliknya harus terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang dipilih secara demokratis," kata juru bicara departemen luar negeri Ned Price. ***

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x