Militer AS Membeli Data Pengguna Aplikasi Muslim Pro, Untuk Keperluan Apa?

18 November 2020, 07:15 WIB
Aplikasi Muslim Pro /Screenshot Playstore

JURNALSUMSEL.COM – Kabar mengejutkan datang dari aplikasi Muslim Pro.

Karena, militer Amerika Serikat diketahui membeli data dari aplikasi yang telah diunduh lebih dari 98 juta pengguna ini ternyata melacak lokasi pengguna dan menjual data itu ke militer Amerika Serikat.

Militer Amerika Serikat (AS) disebut membeli data lokasi jutaan pengguna Muslim Pro. Muslim Pro adalah aplikasi pengingat waktu sholat yang juga menyajikan 30 juz Al Quran lengkap dengan tulisan Arab.

Muslim Pro adalah satu dari ratusan aplikasi smartphone yang menghasilkan uang dengan menjual data lokasi pengguna ke pihak ketiga.  

Diketahui militer AS membeli data Muslim Pro melalui salah satu pialang data pihak ketiga tersebut.

Ditemukan dua aliran data paralel terpisah yang digunakan atau digunakan oleh militer AS untuk mendapatkan data lokasi.

Baca Juga: Jangan Khawatir! Gaji Guru PPPK 2021 akan Disiapkan Pemerintah Pusat. Begini Penjelasan Mendikbud

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Semua Guru Honorer Bisa Ikut Tes PPPK 2021. Simak Syarat-syaratnya

Pertama mengandalkan sebuah perusahaan bernama Babel Street, yang menciptakan produk bernama Locate XUS Special Operations Command (USSOCOM), sebuah cabang militer yang ditugaskan untuk melawan terorisme, kontra pemberontakan, dan pengintaian khusus. Babel Street membeli akses ke Locate X untuk membantu operasi pasukan khusus di luar negeri. 

Aliran data lainnya adalah melalui perusahaan bernama X-Mode, yang memperoleh data lokasi langsung dari aplikasi, kemudian menjual data tersebut ke kontraktor, dan dengan ekstensi, militer.

Dilansir dari Business Insider, Badan Keamanan Nasional AS disebut menggunakan jenis data lokasi berbeda yang dikumpulkan dari kartu SIM ponsel untuk melakukan serangan drone terhadap tersangka anggota Taliban.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020

Baca Juga: Profil Singkat Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020

Munculnya laporan soal transaksi pembelian data dari Muslim Pro membuat banyak pihak marah dan kini  ramai-ramai menghapus instalasi aplikasi tersebut di ponsel.

Insider, militer AS berdalih menggunakan data tersebut untuk mencegah upaya terorisme.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Muslim Pro terkait jual beli data tersebut.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler