Vladimir Putin Ungkap Alasan Serangan Militer di Ukraina: Mengadili Mereka yang Melakukan Kejahatan Berdarah

25 Februari 2022, 10:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang otorisasi operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina selama pidato televisi khusus di TV pemerintah Rusia, di Moskow /Foto: via REUTERS/RUSSIAN POOL/

JURNALSUMSEL.COM - Rusia resmi menjatuhkan operasi militer khusus pada negara Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 kemarin.

Presiden Rusia, Vladimir Putin pun mendeklarasikan perang dan terhadap ibukota Kyiv telah di-bom, sehingga masyarakat Ukraina diminta menyelamatkan diri.

Serangan yang dilayankan Rusia tersebut menggegerkan publik lantaran diketahui Ukraina sendiri sejak dulu merupakan bagian dari Rusia.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik 4 Kali Lipat

Terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina sendiri menimbulkan desas desus akan munculnya perang dunia 3.

Bahkan senator Amerika Serikat, Lindsey Graham juga angkat bicara jika ketegangan antar Rusua dan Ukraina bisa merembet jadi perang dunia 3 jika China dan Iran ikut beraksi.

Vladimir Putin juga mengancam negara-negara yang ikut campur dalam konflik yang saat ini terjadi di Rusia dan Ukraina jika kedapatan melakukan intervensi.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Putin Ancam Negara yang Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina: Konsekuensi yang Belum Pernah ditemui dalam Sejarah".

Baca Juga: 18,8 Juta KPM Siap Dapat BPNT/Bansos Kartu Sembako 2022, Ini Syarat dan Cara Cek Penerimanya

Hal itu disampaikan Putin dalam pidatonya pada 24 Februari 2022 kemarin.

Putin juga menegaskan ia tak punya pilihan lain selain menjatuhkan serangan militer pada Ukraina.

"Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," ucap Vladimir Putin.

Menurutnya, operasi militer khusus itu dilakukan untuk menghilangkan apa yang disebutnya ancaman serius, dengan tujuan untuk demiliterisasi tetangga selatan Rusia.

"Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida selama delapan tahun terakhir. Dan untuk ini kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," tutur Vladimir Putin.

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan operasi militer khusus ini diluncurkan untuk mengadili mereka yang banyak melakukan kejahatan berdarah.

Baca Juga: Cuma Pakai KTP, Ini Cara Daftar Bansos PKH dan BPNT 2022 di DTKS Kemensos

"Dan untuk mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia," jelas Putin.

Rusia pun akan segera merespons jika ada kekuatan eksternal yang mencoba mengganggu tindakannya.

"Siapa pun yang mencoba menghalangi kami, dan terlebih lagi, untuk menciptakan ancaman bagi negara kami, kepada rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera terjadi. Dan itu akan membawa Anda ke konsekuensi seperti yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda," kata Vladimir Putin.

Dia menekankan bahwa Rusia telah bersiap untuk peristiwa apapun yang akan berkembang nantinya.

Baca Juga: Cerita Unik Kim Tae Ri Debut Sebagai Aktris Sebelum Bintangi Drama 'Tweny Five Twenty One'

"Kami siap untuk setiap perkembangan peristiwa. Semua keputusan yang diperlukan telah dibuat dalam hal ini. Saya harap saya akan didengar," ucap Vladimir Putin, dikutip dari Reuters, Jumat, 25 Februari 2022.

Komentar tersebut muncul setelah Amerika Serikat mengatakan Rusia telah menempatkan hampir 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Vladimir Putin mengulangi keluhan masa lalu tentang kegagalan NATO dan Amerika Serikat untuk memenuhi tuntutan keamanan Rusia.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler