Konflik Kerajaan Inggris Memanas, Ratu Elizabeth II Murka dengan Tingkah Meghan Markle dan Pangeran Harry

6 Maret 2021, 11:30 WIB
Meghan Markle dan Pangeran Harry /Instagram/@sussexroyal

JURNALSUMSEL.COM-  Konflik antara keluarga Kerajaan Inggris semakin memanas bahkan sampai ke ranah eksternal.

Seorang ahli mengungkapkan jika Ratu Elizabeth II murka dan kehabisan kesabaran dengan sikap cucu kesayangannya Pangeran Harry dan sang istri Meghan Markle.

Diketahui, Istana Buckingham baru-baru ini terpaksa turun tangan setelah Meghan Markle dengan marah membalas klaim di surat kabar Inggris.

Melalui surat kabar Inggris tersebut Meghan Markle marah dan menuliskan bahwa dirinya menindas staf kerajaan.

Selain itu, Duchess of Sussex telah menuduh kritikus melakukan 'kampanye kotor', mendorong Istana untuk menyatakan akan menyelidiki tuduhan intimidasi tersebut.

Menanggapi pernyataan Meghan Markle tersebut, komentator Richard Kay mengklaim Ratu Elizabeth II jelas kehabisan kesabaran dengan Pangeran Harry.

Baca Juga: KLB Demokrat Ilegal, AHY Minta Presiden Jokowi: Jangan Biarkan Moeldoko Memecah Belah Partai

Baca Juga: Diurutan Ketiga Dalam Takhta Kerajaan, Putra Pangeran William Diperkirakan Tidak Akan Menjadi Raja Inggris

Richard Kay mengklaim intervensi yang dilakukan istana adalah 'perkembangan yang menakjubkan'.

"Belum pernah Istana meminta pertanggungjawaban anggota Keluarga Kerajaan, dan langkahnya merupakan pukulan serius bagi status korban yang dikurasi dengan hati-hati oleh Duchess," ujar Richard Kay, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari laman Express.

"Itu juga menunjukkan bahwa kesabaran Ratu Elizabeth II yang dalam untuk cucunya, Harry, telah mencapai titik kritis," tuturnya menambahkan.

Ricard Kay mengatakan jika langkah Istana Buckingham itu dilakukan bukan semata-mata karena komentar pedas yang dilontarkan juru bicara Sussex.

"Langkah itu bukan hanya karena komentar pedas dari tim hubungan masyarakat Amerika Sussex, tetapi juga karena implikasi bahwa Istana dapat menghadapi tindakan hukum atas tidak ada yang dilakukan ketika pengaduan pertama kali diajukan. Dengan kata lain,  menutupi," katanya.

Baca Juga: Pangeran Harry Terasingkan dari Keluarga Kerajaan, Ratu Elizabeth II Lucuti Seluruh Gelar Militernya

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum di KLB Partai Demokrat, Pengamat: Pejabat Negara Harusnya Melindungi Semua Partai

Sebelumnya, Istana mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka sangat prihatin dengan tuduhan di 'The Times' dengan menyusul klaim yang dibuat oleh mantan staf Duke dan Duchess of Sussex.

Oleh karenanya, pihak istana kini akan melakukan investigasi meski akan memakan waktu yang cukup lama.

“Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah keluar dari Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil," tutur juru bicara Buckingham.

Keluarga Kerajaan telah menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun.

Keluarga kerajaan tidak akan lagi mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja. Istana Buckingham mengumumkan akan menyelidiki laporan tuduhan penindasan yang dilakukan Meghan Markle kepada mantan staf kerajaan.

Baca Juga: Mantan panglima TNI Era SBY, Moeldoko Kudeta Partai Demokrat, AHY: Tidak Patut Dijadikan Contoh yang Baik

Baca Juga: Pangeran William dikabarkan Murka Atas Kepergian Harry dan Meghan Markle, Tugasnya di Kerajaan Semakin Berat

Kehebohan itu mulah terjadi setelah surat kabar menerbitkan cerita terkait tuduhan bullying ketika Meghan Markle dan Pangeran Harry saat masih menjadi anggota garis depan Keluarga Kerajaan pada tahun 2018 lalu.

Meghan Markle menyebut klaim itu sebagai 'serangan terbaru terhadap karakternya'.

Juru bicaranya mengatakan dalam sebuah pernyataan jika itu adalah sebuah serangan kotor yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.

"Mari kita sebut saja ini, kampanye kotor yang dihitung berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya. Kami kecewa melihat penggambaran yang memfitnah Duchess of Sussex ini diberikan kredibilitas oleh outlet media," ujarnya.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler