Destinasi Wisata di Tasikmalaya, Pemandian Air Panas Cipanas yang Berkhasiat

29 Agustus 2020, 09:36 WIB
ILUSTRASI pemandian air panas. Destinasi wisata Tasikmalaya menawarkan pemandian air panas di daerah Cipanas, Cipatujah. /DOK. PIXABAY

JURNALSUMSEL.COM - Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki sejumlah destinasi wisata yang bisa dinikmati.

Mulai dari keindahan pesisir pantai atau yang lagi jadi perbincangan, destinasi wisata Tasikmalaya berupa pemandian air panas.

Destinasi wisata Tasikmalaya satu ini terletak di Kecamatan Cipatujah, tepatnya di Desa Cipanas.

Baca Juga: Arsenal Vs Liverpool: Rekor Pertemuan di Community Shield

Lokasinya tak jauh dari tepi pantai, yang juga kerap jadi tempat wisata di Tasikmalaya.

Dari tepi Jalan Ciheras, jarak menuju Cipanas sekitar tiga kilometer. Sedangkan dari garis pantai jaraknya 4 kilometer.

Aliran mata air panas itu ditampung pada bak-bak di tiga bangunan untuk pemandian yang berdiri di lahan Mustopa. 

Baca Juga: Kebakaran Pasar Griya Musi, Saksi Mata: Saya Lihat Charger HP Terjatuh

Warga Kampung Cipanas itu menuturkan, keberadaan mata air tersebut telah ada sebelum perkampungan muncul.

Menurut dia, ada tiga titik sumber air panas di lokasi itu. 

"Kapungkur mah sapertos cai nyusu (dulu seperti air yang keluar tanah)," ucap Mustofa, sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Pikiran-Rakyat dalam artikel "Sempat Dikunjungi Peneliti Luar Negeri, Sumber Air Panas Ini Jadi Wisata Unik di Selatan Tasikmalaya".

Ia menuturkan, sumber air berasal langsung dari bawah tanah. 

Baca Juga: Arsenal Vs Liverpool di Community Shield: Prediksi Susunan Pemain

Soalnya, aliran air atau sungai yang berada di kawasan bagian atas pemandian justru dingin.

Bahkan, balong-balong warga yang berada di sekitar mata air pun tak ikut panas. 

Aliran air panas tak ikut merembes ke balong-balong.

Keunikan tersebut menjadi penyebab wilayah Cipatujah yang berada di dekat perbatasan dengan Garut dinamakan Cipanas baik untuk desa dan kampungnya.

Baca Juga: Ini Nama Putra Pertama Citra Kirana

Mustopa menuturkan, sejumlah peneliti dari Bandung, Jakarta hingga luar negeri sempat mendatangi Cipanas.

Akan tetapi, tuturnya, mereka juga kesulitan mengungkap sumber aliran air panas di tepi pantai tersebut.

Sejak dijadikan pemandian, Cipanas cukup ramai didatangi pengunjung yang percaya khasiatnya untuk penyembuhan penyakit.

Baca Juga: Tembus 3.003 Kasus Baru Positif Covid-19, Rekor Baru Positif Terbanyak

Mereka mandi hingga berendam di bak-bak penampungan. 

Sejumlah pengunjung yang datang biasanya memiliki penyakit rematik, asma, serangan stroke dan penyakit-penyakit kulit.

Pengunjung destinasi wisata Tasikmalaya satu ini paling ramai saat malam Selasa dan Jumat ketika hujan tak turun

Jumlahnya bisa mencapai 300-400 pengunjung yang datang bergantian.

Baca Juga: Novel Baswedan bersama 13 Pegawai dan 1 Tahanan KPK Positif Covid-19, Begini Keadaan Mereka

Mereka mandi dan berendam hingga pukul 03.00 WIB dini hari. 

Di hari biasa, jumlah pengunjung sekitar 100 orang.

Jumlah itu semakin membengkak ketika Cipanas tak diguyur hujan.‎ 

Mustopa menuturkan, pengunjung berasal dari berbagai daerah seperti Garut, Bandung, Bekasi, Pangandaran, Cilacap. 

Beberapa pengunjung lokal Tasikmalaya seperti dari Singaparna dan Cipatujah juga mampir ke Cipanas.

Baca Juga: 8 Perusahaan BUMN dengan Gaji Tertinggi, Rebutan Para Pencari Kerja

Untuk mandi di sana, tak ada patokan tarif. Para pengunjung bisa membayar secara sukarela.

Sumbangan sukarela pengunjung dipakai Mustopa guna biaya kebersihan pemandian air panas yang jadi destinasi wisata di Tasikmalaya itu.***(Bambang Arifianto/Pikiran-Rakyat)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler