Baca Juga: Asisten Penulis ‘Crash Landing on You’ Ungkap Apa yang Menginspirasi Ceritanya
Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal.
Analisis menunjukkan, gempa ini hiposenternya berada di kedalaman 31 km yang artinya pusat gempa ini berada di dalam Lempeng Australia dan bukan di Lempeng Eurasia.
Gempa ini juga bukan merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona megathrust.
Gempa akibat tumbukan lempeng lazimnya memiliki sumber gempa sesar naik (thrust fault).
Baca Juga: Valentino Rossi Puji Pencapaian Joan Mir yang Jadi Juara MotoGP 2020 Saat Baru Memasuki Musim Kedua
Namun, gempa dipicu oleh sesar transform memiliki mekanisme sumber berupa sesar geser yang tampaknya berkaitan dengan sumber gempa sesar geser pada Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia, yang dikenal dengan nama Investigator Fracture Zone.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya masih di bawah 7,0 di samping juga karena mekanisme sumbernya yang berupa sesar geser," kata Daryono seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.
Baca Juga: Pencairan BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan di Rekening BCA Tak Merata, Ini Tanggapan Pihak BCA
Baca Juga: Simak Jadwal Penyaluran Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 ke Bank Swasta