Dia menuturkan dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga.
"Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," kata dia
Penggunaan drone dengan teknologi tinggi tersebut bertujuan agar pencarian bisa dilakukan lebih maksimal.
Ia mengatakan penyelaman pun akan disesuaikan dengan situasi, mengingat danau yang menjadi muara dan Sungai Aaree memiliki air yang dingin dan keruh karena berasal dari salju yang meleleh.
Kristal putih dari lelehan salju ini membuat air keruh dan menyulitkan penyelaman.
"Suhu air di sungai sekitar 16 derajat Celcius dengan tingkat kekeruhan yang agak keruh dibandingkan situasi optimal yang air biru bening kalau musim panas," kata dia.
Baca Juga: Pencarian Emmeril Khan Mumtadz dihentikan Sementara, Keluarga Ridwan Kamil Mohon Doa
"Apakah itu ada kemungkinan hipotermia, belum bisa saya katakan, nanti ahli yang menyampaikan. Kita menunggu perkembangan lebih lanjut," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, Emmeril Khan Mumtadz dinyatakan hilang usai terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 lalu.