Presiden Jokowi Minta Aparat Keamanan Tingkatkan Kewaspadaan, Pasca Penyerangan di Mabes Polri

- 1 April 2021, 11:49 WIB
Presiden Jokowi Minta Aparat Keamanan Tingkatkan Kewaspadaan, Pasca Penyerangan di Mabes Polri
Presiden Jokowi Minta Aparat Keamanan Tingkatkan Kewaspadaan, Pasca Penyerangan di Mabes Polri /Sumber: Tangkapan Layar Youtube / Sekretariat Presiden/

JURNALSUMSEL.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada seluruh aparat keamanan negara, khususnya Kapolri, Panglima TNI hingga Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan pasca penyerangan di Mabes Polri.

"Saya telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, serta Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaannya terkait insiden ini," ungkap Jokowi melalui keterangan persnya yang disiarkan dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 April 2021.

Ia menambahkan, tidak ada sama sekali tempat bagi mereka yang melakukan aksi terorisme di Indonesia.

Terkait dengan aksi terorisme yang belakangan terjadi di Indonesia, Jokowi meminta seluruh masyarakat tetap tenang, waspada, serta bersatu dalam melawan teroris.

"Tapi, jangan lupa untuk tetap waspada dalam menjaga persatuan, dan kita harus bersatu untuk bisa melawan terorisme," ajaknya.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Mulai Mei, Simak Penjelasan Kemenpan RB Terkait Formasi yang Akan Dibuka

Baca Juga: Formasi Prioritas yang Akan Dibuka pada CPNS 2021

Sebagai informasi, Mabes Polri mendapatkan serangan dari seorang terduga teroris berinisial ZA (25) pada Rabu, 31 Maret 2021 kemarin.

Diketahui, ZA telah melepaskan enam tembakan kepada polisi jaga. Dari hasil penyidikan dan barang bukti, ZA memiliki ideologi ISIS.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan terduga teroris yang melakukan penyerangan di Mabes Polri adalah seorang wanita. Insiden tersebut terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021 sore.

"Sekitar pukul 16.30 WIB tadi telah kita lakukan tindakan tegas terhadap pelaku teror yang melakukan aksi di Mabes Polri. Dari pemeriksaan ditemukan identitas atas nama ZA (25), alamat Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas. Jakarta Timur," ungkap Sigit dalam konferensi pers.

Adapun kronologi penyerangan, kata Sigit, pelaku ZA masuk dari pintu belakang Mabes Polri dan menanyakan kantor pos kepada anggota di pos jaga.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021, Login di sscn.bkn.go.id dan Penuhi Syarat Ini

Baca Juga: Ditanya Penyebab Kematian Ustadz Maaher, Mabes Polri Tidak Bisa Ungkapkan: Penyakitnya Sensitif

Kemudian kembali dan melepas enam kali tembakan ke arah petugas.

"Yang bersangkutan menanyakan dimana keberadaan kantor pos dan diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut. Kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penembakan sebanyak enam kali ke arah anggota," tuturnya.

Menurut Sigit, tersangka diduga sebagai pelaku 'lone wolf'. Kapolri menyebut yang bersangkutan juga berafiliasi dengan ISIS. Dugaan tersebut berdasarkan postingan di media sosialnya.

"Dari hasil profiling yang bersangkutan, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS," ujarnya.

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad," sambungnya.***

Editor: Ramanda Rizki Sari

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah