Ledakan yang cukup besar tersebut dikabarkan membuat badan pelaku hancur berhamburan dan beberapa bagian tubuhnya bahkan menyatu dengan sepeda motor yang hangus terbakar.
"Jasad menyatu dengan motor, jadi saat terjadi ledakan pelaku masih berada di atas motor," jelas Irjen Merdisyam pada saat melakukan olah TKP bersama dengan Tim Densus 88.
Dari olah TKP yang masih berlangsung, Polisi belum dapat mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Begitupun hingga kini juga belum ada laporan maupun klaim bertanggungjawab dari pihak tertentu terhadap peristiwa ini.
Baca Juga: Sinopsis Film Parker : Saat Perampok Profesional Mencoba Membalaskan Dendam Lamanya!
Sementara itu, reaksi keras berupa kecaman terhadap pelaku dan kejadian bom bunuh diri yang menimpa Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan ini mengalir deras.
Boy Rafli Amar, kepala Badan Penanggulangan Terorisme Nasional, menggambarkan serangan bom bunuh diri yang terjadi hari Minggu ini sebagai tindakan terorisme.
Pernyataan bernada sama juga disuarakan oleh Gomar Gultom, ketua Majelis Gereja Indonesia.
Dirinya menggambarkan serangan tersebut sebagai "Insiden kejam" ketika umat Kristiani tengah merayakan Minggu Palma yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum perayaan Paskah.