Sukamta Dukung Rencana Pemekaran Papua: Asalkan Untuk Peningkatan Orang Asli, Bukan Kepentingan Pemerintah

- 4 Maret 2021, 19:00 WIB
Sukamta, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS mendukung rencana pemekaran wilayah Papua./
Sukamta, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS mendukung rencana pemekaran wilayah Papua./ /Fraksi PKS

JURNALSUMSEL.COM – Wakil Ketua Fraksi Bidang Politik Hukum dan HAM PKS DPR RI, Sukamta, mendukung rencana pemerintah yang akan melakukan pemekaran di wilayah Papua.

“Kami mendukung rencana pemekaran agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi kesejahteraan, kualitas hidup, pendidikan, kesehatan orang asli Papua (OAP) meningkat,” kata Sukamta, dikutip tim Jurnal Sumsel di keterangan tertulis, Jakarta, 4 Maret 2021.

Sukamta mengatakan bahwa dia mendukung pemekaran Papua asalkan benar-benar untuk peningkatan kualitas orang asli Papua.

“Kemudian, pemerintah memperhatikan aspirasi rakyat Papua dan memiliki rencana strategis serta implementasi secara bertahap membangun manusia-manusia Papua.

Pemekaran harus mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua dan Papua Barat yang hingga saat ini setiap tahun selalu berada di bawah rata-rata IPM nasional,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara di TV One Hari Ini, 4 Maret 2021: Ada Tayangan 2 Hari 1 Malam Hingga Dua Sisi!

Baca Juga: Bansos BST 2021 Rp300 Ribu Masih Dilanjutkan Hingga April, Kamu Bisa Lapor ke Sini Jika Dana Tak Kunjung Cair!

Anggota Komisi I DPR RI itu menyatakan bahwa selama 20 tahun pelaksanaan Otonomi Khusus Papua, pemerintah pusat terkesan hanya memberikan dana dari pusat ke daerah.

Kemudian membiarkan dana tersebut dikelola secara bebas oleh pemerintah daerah Papua dan papua Barat.

“Dana puluhan triliun digelontorkan untuk Otsus, namun dalam implementasi, pengawalan dan evaluasi terhadap hasil masih jauh sekali dari harapan rakyat Papua,” katanya.

Dia mengatakan bahwa dana Otsus lebih banyak digunakan untuk belanja birokrasi pemerintahan ketimbang untuk layanan publik dan rakyat.

“Dana Otsus lebih banyak dialokasikan untuk belanja birokrasi pemerintahan seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa. Sedangkan kebutuhan layanan publik yang menyentuh rakyat secara langsung minim dan tidak berjalan baik,” ujar Sukamta.

Baca Juga: Program Bantuan Kartu Prakerja Gelombang 13 Segera Dibuka? Cek Cara Daftarnya Kamu Wajib Login ke Link Ini!

Baca Juga: Guru Honorer yang Tak Lulus Seleksi PPPK 2021 Punya Kesempatan untuk Mendaftar, Cek Syarat Lengkapnya!

Sukamta secara khusus menekankan bahwa pemekaran otonomi khusus harus memprioritaskan subjek utama yaitu orang asli Papua.

“Pendekatan pembangunan manusia Papua harus khusus tertuju pada Orang Asli Papua (OAP) yang selama ini merasa terpinggirkan, termarjinalkan, inferior dan merasa hanya diperalat saja.

OAP merasa makin tersisih dengan hadirnya para pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Ini problem serius dan pemerintah harus fokus menyelesaikanya.

Persoalan pemekaran, dana otsus hanyalah metode atau sarana. Sedangkan sasaran, rencana penyelesaian, implementasi, monitoring dan evaluasi harus dilakukan dengan baik dan ketat agar tidak terulang lagi kegagalan dana otsus dan pemekaran wilayah,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan pemerintah, bahwa pendekatan pemerintah di Papua harus menyentuh akar masalah Papua, yakni diskriminasi dan rasialisme.

Baca Juga: Berikut 4 Formasi Penting yang Dibuka pada Seleksi CPNS 2021, Peserta Dapat Penuhi Syaratnya Agar Lolos!

Baca Juga: Simak Begini Cara Mudah Mendaftar Seleksi CPNS 2021, Hindari Ini 5 Kesalahan yang Sering Dialami Peserta!

Kemudian juga soal pembangunan di Papua yang mengangkat kesejahteraan Orang Asli Papua, pelanggaran HAM serta soal status dan sejarah politik papua. ***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Keterangan tertulis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah