Masih Dalam Pengaruh Iklim La Nina, BMKG Ingatkan Curah Hujan Tetap Tinggi Sampai April 2021

- 21 Februari 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi Hujan lebat di 17 provinsi Indonesia
Ilustrasi Hujan lebat di 17 provinsi Indonesia /Pixabay/

JURNALSUMSEL.COM - Sejumlah daerah di Indonesia saat ini sedang dilanda bencana banjir dikarenakan curah hujan sedang tinggi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya potensi banjir yang masih berpeluang terjadi pada kurun waktu Maret hingga April 2021.

"Potensi banjir terutama kategori menengah masih harus diwaspadai pada Maret, namun daerah potensi banjir berkurang pada April," jelas Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Baca Juga: Perlakuan Hukum di Indonesia Terhadap Publik Figur Bagaikan Dua Sisi Mata Uang, Rakyat Biasa Tak Berkutik!

Baca Juga: AC Milan vs Inter Milan: Prediksi, Skor, Susunan Pemain dan Berita Tim

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menjelaskan bahwa pada musim hujan di tahun 2020-2021 ini dipengaruhi oleh fenomena iklim global La Nina.

Fenomena iklim La Nina ini dapat meningkatkan curah hujan sampai 40 persen, yang diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya hingga Mei 2021.

Saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 96 persen dari Zona Musim telah memasuki musim hujan.

Pada kisaran bulan Maret-April 2021, diperkirakan sebagian besar wilayah di Indonesia masih memiliki curah hujan yang berpotensi menengah hingga tinggi, yaitu mencapai 200-500 mm/bulan.

Baca Juga: Cara Registrasi Akun SSCN BKN untuk Daftar Seleksi CPNS 2021, Peserta Bisa Gunakan NIK KTP dan Lengkapi Data!

Baca Juga: Liverpool vs Everton: The Reds Tumbang Empat Kali Berturut-turut Setelah Dikalahkan Rival Sekotanya

Sedangkan untuk sebagian besar wilayah Papua dan sebagian Sulawesi, berpotensi mendapatkan curah hujan bulanan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan.

Sementara itu, pada bulan Mei diperkirakan akan memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Dan pada bulan Juni-Agustus, sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).

Lalu pada bulan September, diperkirakan masih berada di musim kemarau, sementara Oktober telah memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan, dan diprakirakan November kembali memasuki musim hujan.

Baca Juga: Ini 7 Fakta Seputar Pendaftaran Seleksi PPPK 2021 Mendatang, Guru Honorer Akan Dapat Banyak Keuntungan!

Baca Juga: Diperpanjang Hingga April, Segera Cairkan Dana Bansos Tunai BST Rp300 Ribu, Pengurusan Tak Boleh Diwakilkan!

Herizal juga mengatakan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan tidak sekering musim kemarau pada biasanya.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau untuk tetap mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi sampai April 2021 nanti.

"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," katanya.

Baca Juga: Bansos BLT PKH Rp300 Ribu Masih Disalurkan, Segera Cek Nama Anda di dtks.kemensos.go.id Sekarang

Selain mewaspadai adanya potensi banjir yang berpeluang terjadi pada kisaran bulan Maret-April 2021, masyarakat juga perlu memanfaatkan potensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada bulan-bulan tersebut untuk mengisi waduk, bendungan dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau.

Namun yang terpenting saat ini, masyarakat harus tetap waspada menghadapi banjir dikarenakan curah hujan diprediksi akan tetap tinggi hingga April nanti.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah