Tepis Isu Vaksin Covid-19 Yang Disuntikkan Ke Jokowi, Jubir Presiden: Presiden Disuntik Sinovac

31 Januari 2021, 07:05 WIB
Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman. /Foto: Dokumentasi Humas Setkab

JURNALSUMSEL.COM- Staf Khusus (Stafsus) Bidang Komunikasi dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman meyakinkan masyarakat bahwa vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi adalah Vaksin Sinovac.

“Presiden Joko Widodo itu mendapatkan vaksin Sinovac dua kali karena beliau yakin bahwa vaksin itu suci halal dan aman efektif.

Dan vaksinnya sama persis dengan yang disuntikkan kepada 1,5 juta tenaga kesehatan,” ujarnya pada acara Apresiasi Relawan dan Peluncuran Sahabat Jago Preventif, Sabtu Pagi 30 Januari 2021.

Hal itu disampaikannya untuk menepis keraguan dan narasi yang beredar di media sosial bahwa Presiden disuntik vaksin covid-19 lain buatan Eropa.

Sebelumnya, diketahui bahwa Vaksin covid-19 yang dipergunakan pada vaksinasi COVID-19 saat ini adalah vaksin produksi Sinovac yang bekerja sama dengan BUMN PT Bio Farma.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Istikharah, Lengkap dengan Tata Cara, Waktu Pengerjaan, dan Doanya

Baca Juga: Kanker Serviks Dapat Dicegah Melalui Deteksi Dini, Cek Cara Pencegahannya, Hanya Lakukan 2 Tes Ini!

Seperti kata Fadjroel Rachman bahwa vaksin ini jugalah yang akan dipergunakan dalam program vaksinasi kepada masyarakat.

Selain itu, vaksinasi dengan menggunakan vaksin Sinovac harus dilakukan dengan dua tahap atau dua kali suntikan dalam rentang waktu kurang lebih 14 hari.

Pemerintah juga menargetkan akan melakukan vaksinasi pada 70 persen penduduk Indonesia atau 181,5 juga orang.

Langkah itu dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Untuk keperluan tersebut Pemerintah telah mengamankan pengadaan 426 juta dosis vaksin dari berbagai sumber seperti Sinovac, Novavax, AstraZeneca, BioNTech-Pfizer, hingga COVAX/GAVI.

Namun, saat ini yang telah tiba di Tanah Air adalah vaksin produksi Sinovac sebanyak 3 juta vaksin jadi dan 15 juta bahan baku vaksin yang akan diproses lanjut oleh PT Bio Farma.

Baca Juga: Ingin Mendaftar CPNS 2021? Ini Cara Membuat Akun di sscn.bkn.go.id

Baca Juga: Kulkas Anda Penuh dengan Bunga Es? Berikut 5 Cara Mudah dan Cepat Mencairkannya

Kemudian, Jubir Presiden ini mengungkapkan bahwa masih banyak misinformasi dan disinformasi lain yang muncul di masa pandemi ini atau yang disebutnya dengan istilah “infodemik”.

“Kami juga mendapatkan catatan di antara Maret dan Oktober 2020, terkait dengan COVID-19, di Facebook dan Instagram ada 12 juta misinformasi dan disinformasi yang dibuat,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Fadjroel menyampaikan secara spesifik bahwa tantangan yang dihadapi dalam vaksinasi ini bukan hanya infodemik tetapi juga persoalan yang berhubungan dengan dimensi keagamaan dan pengetahuan.

Untuk itu, Fadjroel menegaskan bahwa vaksin Sinovac telah dinyatakan suci dan halal berdasarkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sedangkan pada dimensi pengetahuan, permasalahannya adalah masih adanya keraguan sebagian masyarakat mengenai keamanan dan efektivitas vaksin.

Maka, Jubir Presiden ini kembali menegaskan bahwa vaksin yang dipergunakan telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorisation (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan telah teruji keamanan dan efektivitasnya.

Baca Juga: Segera Login Eform.bri.co.id/bpum untuk Dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta, Simak Cara Daftar dan Syaratnya

Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Alat Kosmetik Agar Perawatan Kulit Lebih Efektif

“Presiden Joko Widodo tanggal 27 Januari (2021) itu mendapatkan vaksin dosis kedua. Itu merupakan pesan kuat dari Presiden bahwa vaksin COVID-19 produksi Sinovac, itu dari Tiongkok, itu suci halal dan aman efektif,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, bahwa Presiden Jokowi telah selesai melakukan penyuntikkan vaksin tahap kedua pada 27 Januari 2021 lalu.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler