Kenali Apa Itu Stunting pada Anak, Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

- 6 April 2024, 09:19 WIB
Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Freepik/jcomp/
 
JURNALSUMSEL.COM - Salah satu masalah utama di bidang kesehatan dan kesejahteraan yang harus ditangani di Indonesia yakni masalah stunting pada anak khususnya balita. Permasalahan yang menyerang anak ini juga terutama harus dibenahi di daerah-daerah dengan angka stunting tinggi. Lantas apa itu stunting?
 
Stunting merupakan istilah pada anak terutama balita yang kekurangan gizi. Dengan kata lain, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gizi buruk karena kekurangan asupan gizi dari makanan yang sudah berlangsung untuk waktu yang lama. Bicara lebih mengenai apa itu stunting, tentunya kondisi tersebut akan mengganggu pertumbuhan anak serta menyebabkan beberapa penyakit karena anak tidak mempunyai daya tahan tubuh yang baik.
 
Selain kekurangan gizi, hal paling jelas terlihat dari stunting ini akan berakibat pada tinggi badan anak. Anak yang mengalami stunting akan mengalami pertumbuhan yang lambat bahkan terhambat sehingga lebih pendek dibanding anak seusianya yang memiliki asupan gizi yang cukup.

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Stunting dan Gejalanya

Seperti yang telah dijelaskan, stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami gizi buruk, dan hal pertama yang terlihat dari anak yang mengalami stunting yakni memiliki tinggi badan di bawah rata-rata dibandingkan anak yang gizinya tercukupi.
 
Banyak yang beranggapan bahwa masalah tinggi badan pada anak merupakan hal yang ditentukan oleh genetika. Padahal, masalah kesehatan, lingkungan, serta gaya hidup juga mempengaruhi faktor tinggi badan pada anak. Dalam konteks ini, faktor genetika ternyata hanya menyumbang sebagian kecil kondisi kesehatan anak.
 
Stunting ternyata berkaitan dengan ibu hamil. Lantas apa itu stunting pada ibu hamil? Stunting atau kekurangan gizi bisa mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan. Ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan sehat menyebabkan janin rentan mengalami stunting. Stunting biasanya mulai terjadi pada anak saat memasuki usia dua tahun, dan ciri-ciri yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.
 
  • Pertumbuhan tubuh serta gigi yang lambat.
  • Raut wajah anak stunting biasanya terlihat lebih muda jika dibandingkan anak seusianya.
  • Mengalami keterlambatan dalam pubertas
  • Fokus dan daya ingat buruk, terutama dalam mempelajari sesuatu
  • Berat badan di bawah rata-rata
  • Kondisi ini juga berimbas pada psikologis anak, biasanya mereka kurang mau berkomunikasi dengan orang lain dan menghindari kontak mata.
 
Dari kondisi di atas dapat dilihat bahwa stunting atau gizi buruk ini merupakan ancaman utama pada anak, terlebih anak merupakan generasi penerus bangsa. Stunting pada anak akan mengganggu perkembangan otak, sehingga anak akan sulit menerima pelajaran apa pun di sekolah. Tak hanya masalah kesehatan, stunting juga akan berimbas pada bagaimana anak mengembangkan pola pikirnya. Hal ini tentu berkaitan satu sama lain dengan cara si anak menjalani kehidupannya kelak.
 
 
 
Dengan segala akibat buruk yang ditimbulkan, tak heran jika pemerintah kini menetapkan stunting sebagai salah satu masalah utama dalam kesehatan anak. Beberapa daerah bahkan sudah menggerakkan berbagai program untuk menurunkan angka stunting dengan memberikan bantuan berupa makanan sehat pada ibu hamil dan anak-anak.

Faktor-faktor Penyebab Stunting

Stunting merupakan masalah kesehatan yang berbahaya pada anak. Jika tidak ditangani dengan cepat, stunting bisa menurun pada generasi anak selanjutnya. Selain mencari tahu bagaimana cara mengatasi stunting, tentunya masyarakat juga harus mengetahui apa saja faktor penyebab stunting pada anak selain kurang asupan gizi. Untuk lebih jelasnya simak beberapa penyebab terjadinya stunting pada anak berikut ini.
 
Kurang asupan gizi
 
Masalah utama yang menjadi penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi pada anak. Hal ini juga terjadi saat anak masih di dalam kandungan.
 
Biasanya, ibu hamil yang mengalami morning sickness atau pun perubahan hormon yang menyebabkan tidak selera pada makanan bisa menyebabkan tubuh kekurangan gizi. Jika demikian, asupan gizi terutama vitamin dan mineral yang disalurkan pada janin pun akan berkurang.
 
Selain itu, faktor ekonomi juga tentunya mempengaruhi. Ibu hamil yang memiliki kondisi ekonomi sulit tentu tidak bisa memenuhi kebutuhannya akan makanan sehat. Hal ini yang menyebabkan janin dalam perut mengalami stunting saat lahir nanti.
 
Pola Makan
 
Tak hanya kurangnya asupan gizi saat hamil, saat anak sudah lahir pun pola makan bisa mempengaruhi apakah anak tersebut bisa mengalami stunting.
 
Meski mendapat cukup gizi saat berada dalam kandungan, anak yang memiliki pola makan buruk juga berpotensi mengalami stunting. Biasanya, bayi akan mengalami momen di mana tidak nafsu makan, jika ibu tidak bertindak cepat untuk mengatasinya, hal ini tentu akan berimbas pada tumbuh kembang bayi.
 
Selain itu, ibu juga harus mengerti tentang betapa pentingnya mempelajari pola makan anak, sehingga bisa mengetahui berapa gizi yang terpenuhi selama tumbuh kembang anak.
 
Pola Asuh
 
Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah pola asuh pada anak. Tak hanya permasalahan saat mengandung, ibu juga dituntut untuk memberikan pola asuh yang maksimal agar anak bisa tumbuh dengan baik.
 
 
Ibu yang terkesan cuek pada makanan apa saja yang dikonsumsi anak tentunya bisa mempengaruhi kesehatan anak, salah satunya stunting. Untuk itu, sebagai ibu sebaiknya memperhatikan makanan apa saja yang dikonsumsi anak di dalam dan di luar jam makannya.
 
Ibu yang Mengalami Tekanan Darah Tinggi dan Gangguan Mental
 
Ibu yang mengalami hipertensi dan gangguan mental juga menjadi salah satu faktor penyebab anak rentan mengalami stunting. Hal ini berkaitan erat dengan pola asuh.
 
Kesiapan ibu dalam merawat anak adalah hal yang penting, karena hanya dengan begitu anak akan tumbuh dengan baik. Ibu yang siap secara mental juga akan mengerti hal-hal apa saja yang baik untuk tumbuh kembang anak, termasuk asupan gizi yang harus terpenuhi selama mengandung dan masa pertumbuhan anak.
 
Sakit dan Infeksi yang Berulang pada Anak
 
Anak yang mengalami sering sakit dan infeksi rentan mengalami stunting. Saat sakit, anak dipastikan memiliki imunitas yang kurang baik. Jika hal ini terus berulang, resiko terkena beragam penyakit pun semakin besar, termasuk stunting.
 
Untuk itu jika anak sering sakit, jangan lupa untuk selalu memberi vitamin penambah imunitas dan nafsu makan.
 
Faktor Sanitasi
 
Salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak juga karena faktor sanitasi. Sanitasi merupakan perilaku membudayakan pola hidup bersih dengan mencegah manusia melakukan kontak langsung dengan bahan-bahan kotor yang membahayakan kesehatan.
 
Sanitasi di sini bisa berupa air bersih. Keterbatasan air bersih juga berakibat pada kesehatan anak, yang membuat resiko stunting semakin tinggi. Anak yang mengkonsumsi air yang tidak layak bisa menyimpan berbagai penyakit berupa bakteri dalam tubuh. Hal ini sudah pasti berimbas pada tumbuh kembang anak yang tentunya sangat beresiko mengalami stunting.

Cara Mencegah Stunting

Setelah mengetahui faktor penyebab terjadinya stunting, tentunya sudah paham apa yang harus dilakukan agar stunting atau gizi buruk tidak terjadi pada anak. Masalah asupan gizi serta kebersihan lingkungan menjadi faktor penentu tumbuh kembang anak.
 
Usahakan pada saat hamil kebutuhan gizi ibu dan bayi terpenuhi. Tak perlu mengkonsumsi makanan mahal, ibu hamil cukup mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, serat, serta asam folat yang tinggi yang bisa dikonsumsi dari sayur, buah, atau juga ikan. Selain itu, rutinkan juga untuk memeriksa kehamilan agar mengetahui kondisi kesehatan bayi dalam kandungan.
 
Setelah melahirkan, usahakan memberikan ASI yang cukup pada anak. Sebagaimana diketahui bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir karena terdapat zat-zat yang dapat membangun sistem kekebalan tubuh anak sehingga anak dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
 
Itulah penjelasan mengenai apa itu stunting serta faktor-faktor apa saja yang menyebabkan dan cara mencegahnya. Setelah membaca uraian di atas diharapkan untuk dapat menerapkannya agar anak bisa tumbuh dengan baik dan gizinya terpenuhi.***

Editor: Aisa Meisarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x