Huawei Kembangkan Penggunaan Augmented Reality dan Jaringan 5G untuk Kemajuan Transformasi Digital

- 18 Juni 2021, 16:10 WIB
 Presiden AS Joe Biden perbarui daftar hitam perusahaan China, Huawei dan SMIC semakin tertekan?/Instagram/@huawei
Presiden AS Joe Biden perbarui daftar hitam perusahaan China, Huawei dan SMIC semakin tertekan?/Instagram/@huawei /

JURNALSUMSEL.COM - Efisiensi penggunaan teknologi AR (augmented reality) dan jaringan 5G akan saling berhubungan satu sama lain dan membuat ekosistem teknologi yang mutakhir untuk masa depan.

Hal ini dikatakan oleh Huawei Carrier BG Chief Marketing Officer, Bob Cai.

Seperti dikutip JURNALSUMSEL.COM dari Antara, "5G ke depan akan menghidupkan teknologi AR dan begitu pula sebaliknya, AR akan memantik gelora 5G," ujar Cai pada gelaran 'Huawei Better World Summit untuk 5G+AR' yang digelar secara virtual pada hari Kamis malam, 17 Juni 2021.

Bob Cai pada acara tersebut juga mengumumkan perilisan buku putih bertajuk 'AR Insight and Application Practice White Paper' yang berisi hal-hal mengenai industri AR dari sisi perangkat, aplikasi, hingga jaringan.

Baca Juga: INNALILLAHI, Komedian Wan Abud Meninggal Dunia, Ayu Azhari dan Kiki Fatmala Tulis Ucapan Doa

Cai juga menyerukan untuk saling menguatkan antar seluruh pelaku industri jalinan kerja sama menuju ekosistem teknologi 5G+AR yang akan membawa kesejahteraan umat manusia.

Huawei juga memprediksi bahwa nantinya pasar AR akan menyentuh hingga 300 miliar dollar AS di tahun 2025 nanti.

"Pengadopsian AR pertama secara besar-besaran akan terlihat di lima industri prioritas, yakni edukasi, jejaring sosial, belanja, usaha perjalanan dan navigasi, serta gim," ujar Cai.

"AR benar-benar akan menjadi pemampu terjadinya konvergensi antara dunia fisik dengan digital, mewujudkan mimpi menjadi kenyataan," lanjutnya.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos Tunai Rp300 Ribu yang Cair Bulan Ini di cekbansos.kemensos.go.id

Kemudian Cai juga menyampaikan sejumlah studi kasus penerapan AR dalam kehidupan oleh Huawei.

Pandemi Covid-19 menjadi contoh, merupakan penghalang bagi pelanggan untuk datang secara langsung mengunjungi lokasi demo produk dan solusi perangkat Huawei.

"Oleh karenanya, Huawei memanfaatkan teknologi AR untuk mendemonstrasikannya secara daring, sehingga komunikasi bisa terjalin lebih efisien. Huawei juga menggunakan AR untuk mempercepat penyiapan BTS 5G," ujar Cai.

"Cara ini diharapkan akan mampu meningkatkan efisiensi dalam setiap pembangunan dan penyiapan BTS 5G," sambungnya.

Baca Juga: Bantuan Diskon Listrik PLN Segera Berakhir pada Periode Juni 2021, Buruan Klaim dengan Cara Berikut Ini

Cai juga memperkenalkan Huawei AR Engine, sebuah platform yang digunakan untuk pengembangan teknologi AR milik Huawei sendiri.

Platform ini berfokus pada perangkat-perangkat yang bergerak.

Dengan Huawei AR Engine, seorang pengembang hanya butuh menuliskan sepuluh baris kode untuk membuat efek-efek AR.

Hal ini menjadi cara yang efisien dalam pengembangan teknologi AR.

"Pengembangan AR butuh kolaborasi dari seluruh pelaku industri demi terwujudnya rantai nilai 5G+AR yang membawa kesejahteraan bagi seluruh umat manusia," ujar Cai.

"Perpaduan antara teknologi AR dan 5G hadir di waktu yang tepat. 5G akan menghidupkan teknologi AR dan begitu pula sebaliknya, AR akan memantik gelora 5G," lanjutnya.

Teknologi AR menjadi faktor pendorong utama dalam kemajuan transformasi digital, merombak jalannya proses-proses produksi bahan, hingga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah