Kemudian Cai juga menyampaikan sejumlah studi kasus penerapan AR dalam kehidupan oleh Huawei.
Pandemi Covid-19 menjadi contoh, merupakan penghalang bagi pelanggan untuk datang secara langsung mengunjungi lokasi demo produk dan solusi perangkat Huawei.
"Oleh karenanya, Huawei memanfaatkan teknologi AR untuk mendemonstrasikannya secara daring, sehingga komunikasi bisa terjalin lebih efisien. Huawei juga menggunakan AR untuk mempercepat penyiapan BTS 5G," ujar Cai.
"Cara ini diharapkan akan mampu meningkatkan efisiensi dalam setiap pembangunan dan penyiapan BTS 5G," sambungnya.
Cai juga memperkenalkan Huawei AR Engine, sebuah platform yang digunakan untuk pengembangan teknologi AR milik Huawei sendiri.
Platform ini berfokus pada perangkat-perangkat yang bergerak.
Dengan Huawei AR Engine, seorang pengembang hanya butuh menuliskan sepuluh baris kode untuk membuat efek-efek AR.
Hal ini menjadi cara yang efisien dalam pengembangan teknologi AR.
"Pengembangan AR butuh kolaborasi dari seluruh pelaku industri demi terwujudnya rantai nilai 5G+AR yang membawa kesejahteraan bagi seluruh umat manusia," ujar Cai.