2. Memicu perasaan negatif
“Kita semua memiliki keraguan dan kerentanan dan menjadi Ghosting dapat memunculkan semua ketidakamanan itu,” kata Postl.
Kemudian, Postl memberikan contoh bagaimana menjadi Ghosting dapat memicu seseorang memiliki perasaan negatif.
Salah satunya, jika seseorang berhenti berbicara dengan Anda dan Anda takut merasa tidak cukup.
Mungkin, anda akan berasumsi bahwa orang tersebut berhenti berbicara dengan Anda karena Anda tidak cukup baik.
Baca Juga: Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka Resmi Menjadi Wali Kota Solo
Baca Juga: Kamu Suka di 'ghosting' Sama Seseorang? Cek Begini Cara Cepat Move on dan Ketahui Faktanya!
"Tentu saja, ada banyak penjelasan lain mengapa seseorang mungkin tidak ingin terus berkencan. Tetapi, ketika Anda menjadi ghosting, Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui kebenaran dan Anda mungkin menyalahkan diri sendiri,” lanjut Postl.
Durvasula menambahkan Ghosting tidak hanya merugikan orang lain, melainkan juga berakibat negatif bagi si pelaku.
“Bukan hanya orang-orang yang dirugikan, orang yang menjadi ghosting juga mengalami efek negatif, meskipun mungkin tidak begitu jelas,” kata Durvasula.