Waspadai Gejala Psikosomatis Ini, Hindari dengan Berfikir Positif

21 Oktober 2020, 09:34 WIB
ilustrasi kesehatan mental /https://balkaneu.com/croatia-number-of-mental-disorders-grows/

JURNALSUMSEL.COM - Adanya pembatasan interaksi dan berkurangnya aktifitas fisik selama masa Pandemi ini tentu memberikan dampak yang besar bagi tubuh seseorang.

Apalagi setelah adanya penerapan new normal. Setiap orang dituntut untuk kembali beraktifitas seperti sediakala.

Namun tetap dalam batasan-batasan yang yang telah ditentukan.

Tuntutan dan tekanan berlebihan inilah yang kemudian berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang, sehingga menyebabkan psikosomatis.

Baca Juga: Berpotensi Imbang, Ini Prediksi Ajax Amsterdam vs Liverpool di Grup D Liga Champions 2020

Baca Juga: UPDATE Hasil dan Jadwal Liga Champions Nanti Malam, BIG MATCH Bayern munich Vs Atletico Madrid

Istilah psikosomatis berasal dari bahasa Yunani, psyche (pikiran atau jiwa) dan soma (tubuh).

Dapat diartikan bahwa psikosomatis adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor psikologis.

Gangguan psikosomatis biasanya disebabkan oleh faktor mental yang tidak sehat, seperti stres, cemas memiliki kecenderungan untuk menyebabkan dan memperburuk suatu penyakit fisik.

Sedangkan pikiran negatif dan masalah emosi menyebabkan depresi, rasa bersalah dan trauma.

Baca Juga: Terbukti Bukan Hoax, Ini 6 Fakta dan Data Virus Corona Nyata Menurut Pakar Kesehatan Dunia

Baca Juga: Selain Realme C17, Ternyata Realme Series Diincar Para Gamers Online, Cek Harga dan Spesifikasinya

Akibatnya ketika seseorang akan berada dalam kondisi mental yang tidak sehat, jantung akan berdebar-debar, tubuh akan mengalami tremor (gemetar), berkeringat, sakit pada bagian dada, mual, dan bernapas dengan cepat.

Hal tersebut terjadi karena pada saat itu aktivitas impuls saraf otak akan meningkat dan mengirimnya ke berbagai bagian tubuh.

Pada saat bersamaan pula terjadi pelepasan hormon adrenaline ke dalam aliran darah.

Dikutip dari pijarpsikologi.org terdapat 4 gejala umum psikosomatis, antara lain:

Baca Juga: LENGKAP!!! Jadwal Siaran Langsung Liga Champions 21 dan 22 Oktober 2020 di TV Indonesia

Baca Juga: Waspada Hujan Petir akan Mengguyur Sebagian Wilayah Sumatera Selatan Hari Ini 21 Oktober 2020

1. Permasalahan perut (kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan diare : padahal tidak ada masalah serius dari dokter)

2. Sakit kepala (efek cemas)

3. Kesulitan bernapas, jantung berdegup kencang, nyeri dada, pusing dan berkeringat (efek cemas)

4. Sulit berkonsentrasi, mengantuk, dan pelupa (efek dari kelelahan yang berlebihan)

Adapun untuk mengatasi masalah gangguan psikosomatis ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu fisik dan mental.

Baca Juga: Mengejutkan! 5 Fakta Blackpink yang Harus Diketahui Setiap Penggemar

Baca Juga: 5 Cara Penting Menjaga Kulitmu dari Paparan Sinar Matahari

Secara fisik, gangguan ini dapat diatasi dengan obat-obaran yang sesuai dengan gejala yang dialami.

Sedangkan secara mental, psikosomatis dapat diatasi dengan hipnoterapi oleh seorang psikolog.

Karena tujuan utama pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kesehatan mental yang terganggu, akibat stres dan kecemasan.

Untuk itu setelah memahami tentang gangguan psikosomatis ini, maka hendaklah kita dapat lebih memahami sebab adanya gejala-gejala fisik yang kita alami.

Baca Juga: Mudah, Bisa Bikin e-KTP Lewat Aplikasi Ini Tanpa Perlu Datang Ke Dukcapil,

Baca Juga: 6 Manfaat Masker Kopi dan Cara Membuatnya, Salah Satunya Mengurangi Mata Panda

Menjaga pola pikir untuk selalu berpikir positif (positive thinking) menjadi salahsatu cara dalm mencegah terjadinya berbagai masalah mental.

Mendengarkan musik, rutin berolahraga, dan membersihkan rumah dapat menjadi alternatif dalam rangka menjaga pikiran untuk tetap positif.***Merry

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler