Mulai Perayaan Festival Romawi Hingga Legenda Tragis Pendeta, Sejarah Valentine yang Belum Kamu Tahu

13 Oktober 2020, 19:51 WIB
ILUSTRASI hari Valentine, sejarah dan simbolnya. /PIXABAY

JURNALSUMSEL.COM - Hari St. Valentine atau yang lebih sering dikenal dengan hari valentine ini selalu diperingati pada tanggal 14 Februari.

Perayaan hari valentine identik dengan sepasang kekasih yang saling mengungkapkan kasih sayang.

Biasanya, hari valentine turut dirayakan dengan saling memberikan hadiah atau sekadar ucapan salam.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 4 F yang Baru Saja Dirilis di Indonesia

Hari valentine berawal dari festival Romawi Lupercalia yang diselenggarakan pada pertengahan bulan Februari.

Festival ini ditujukan untuk merayakan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan melakukan perjodohan antara pria-wanita.

Namun, sekitar akhir abad ke-5, Paus Gelasius I menggantikan festival Romawi Lupercalia ini dengan Hari St. Valentine.

Baca Juga: Ini Dia Aplikasi Online Groceries yang Harus Kamu Tahu Selama Pandemi

Sekitar abad ke-14, valentine mulai diindentikan dengan hal-hal yang romantis.

Ada banyak cerita legenda mengenai asal-usul nama valentine ini.

Salah satunya mengatakan bahwa ada nama tersebut diambil dari seorang pendeta yang menjadi martir sekitar 270 M oleh Kaisar Claudius II Gothicus.

Baca Juga: Informasi Buat Pemburu Program Beasiswa S2 ke Luar Negeri Tahun 2020, Mau ke Jepang atau Jerman?

Legenda lainnya menyebutkan, pendeta tersebut menandatangani surat bertuliskan "from your Valentine" yang diberikan kepada putri seorang sipir penjara sebelum ia dihukum mati.

Namun, catatan sejarah lainnya mengatakan, St. Valentine menentang perintah sang kaisar kemudian menikahkan sepasang pria dan wanita secara diam-diam demi menyelamatkan sang pria dari perang.

Pada zaman itu, menikahkan orang Kristen adalah sebuah pelanggaran dan karena alasan inilah hari valentine dikaitkan dengan cinta.

Baca Juga: Ucapan Ulang Tahun Pernikahan yang Menyentuh Hati, Bikin Makin Romantis

Pada tahun 1500-an valentine mulai muncul dan pada akhir 1700-an, kartu valentine yang dicetak secara komersial mulai digunakan.

Kartu valentine komersial ini pertama kali dicetak di Amerika Serikat pada pertengahan 1800-an.

Kasih sayang pada hari valentine ini digambarkan dengan berbagai simbol valentine seperti cupid, dewa cinta Romawi, dan gambar hati.

Baca Juga: Bersepeda di Palembang Kini Bisa Lebih Nyaman dan Aman

Pada pertengahan Februari juga merupakan musim kawin unggas sehingga burung pun juga turut dijadikan simbol hari valentine.

Seiring berjalannya waktu, simbol cinta lainnya juga turut menambah kemeriahan hari valentine seperti bunga, permen, coklat, dan mawar merah.

Hari valentine tidak hanya populer di Amerika Serikat saja. Tetapi juga Inggris, Kanada, Australia, Meksiko, Perancis hingga negara-negara Asia sekalipun.

Baca Juga: Persiapkan Prasyaratnya, 6 Bantuan Sosial Ini Diperpanjang Sampai 2021

Bahkan di Filipina, hari valentine menjadi hari yang paling banyak dipilih untuk tanggal pernikahan.
Maka tak heran jika ada ratusan pasangan yang menikah pada tanggal 14 Februari.

Seiring berjalannya waktu, hari valentine tidak hanya bertumpu pada sepasang kekasih saja.

Ungkapan kasih sayang pada hari valentine semakin berkembang luas ke sesama teman, saudara, dan kerabat.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Britannica

Tags

Terkini

Terpopuler