JURNALSUMSEL.COM – Nyepi merupakan suatu Hari Raya bagi umat beragama Hindu yang diperingati dan dirayakan setiap tahun baru Saka yang jatuh pada hari ini Minggu, 14 Maret 2021. Perayaan Nyepi tentu tidak dengan rentetan ritual yang dilakukan.
Berbeda dengan hari raya lain yang dirayakan dengan meriah, umat Hindu justru merayakan Hari Raya Nyepi dengan lebih mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi melalui sembahyang, puasa, dan meditasi yang ditambah introspeksi diri.
Saat Hari Raya Nyepi, umat hindu sebisa mungkin tidak keluar rumah dan tidak boleh beraktivitas seperti biasa selama 24 jam. Mereka dilarang bekerja, bermain ponsel pintar, dan sebagainya.
Lalu apa saja ritual yang dilakukan umat Hindu saat hari raya Nyepi? Berikut 6 ritual wajib dilakukan umat Hindu saat Nyepi yang bisa kamu ketahui.
1. Melasti (Melisa atau Mekiis)
Ritual yang pertama untuk mempersiapkan Nyepi saat dua atau tiga hari sebelumnya adalah Melasti.
Melasti merupakan suatu upacara yang ditujukan untuk Sang Hyang Widhi sebagai bentuk penyucian diri dan alam semesta.
Ritual Melasti biasanya dilakukan di Pura yang berada di dekat laut dengan cara mengarak semua persembahan dan benda-benda pusaka ke pantai atau laut.
Hal tersebut karena air laut atau danau merupakan sumber air suci (tirta amerta) yang diyakini bisa menyucikan segala kotor pada diri manusia dan alam.
2. Buta Yadnya
Buta Yadna adalah suatu upacara yang dilakukan umat Hindu saat sehari sebelum perayaan Nyepi.
Upacara ini juga bisa disebut tawur kesanga yang dilaksanakan saat tilem sasih kesanga, atau bulan mati yang kesembilan dalam perhitungan Hindu.
Baca Juga: HORE! BLT UMKM Tahap 3 Berlanjut di Maret 2021, Begini Cara Daftarnya
Ritual Buta Yadnya wajib dilakukan oleh segala tingkatan masyarakat dan wilayah mulai dari masing-masing keluarga, desa, kecamatan, dan seterusnya.
Tujuan dari ritual ini adalah untuk membebaskan alam semesta dari Bhuta Kala dan malapetaka.
3. Pengerupukan
Salah satu rangkaian ritual Nyepi ini mungkin yang paling ditunggu-tunggu kaum muda. Ritual pengerupukan dilaksanakan saat tilem kesanga pada sandikala atau petang harinya.
Ritual ini dilakukan dengan cara semua masyarakat terutama muda mudi membawa obor dan mengarak ogoh-ogoh keliling desa dan kota.
Tujuan dari penerupukan ini sama dengan Buta Yadnya yaitu ogoh-ogoh sebagai simbol dari Bhuta Kala yang harus dihancurkan dan dibakar.
Baca Juga: Sebut KLB Demokrat Hanyalah Permainan SBY, Prof Salim Said: Untuk Menaikkan Elektabilitas Partai
Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi, Minggu 14 Maret 2021 dengan Bahasa Indonesia yang Penuh Makna
4. Ritual Nyepi
Saat tiba hari Nyepi, umat Hindu melaksanakan sebuah Ritual Nyepi yang bertujuan untuk releksi diri dari segala sesuatu yang dapat mengganggu.
Ritual ini dilakukan selama 24 jam mulai dari pukul 6 pagi sampai 6 oagi keesokan harinya. Ada empat pantangan yang wajib ditaati umat hindu saat melakukan ritual Nyepi antara lain:
- Amati Geni: Tidak meyalakan lampu dan harus melawan hawa nafsu
- Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan apapun, hanya bermeditasi dan melakukan penyucian rohani
- Amati Lelungan: Tidak bepergian termasuk pikiran tidak berkhayal kemana-mana, hanya berdiam diri saja di rumah diikuti dengan meditasi dan renungan.
- Amati Lelanguan: Tidak menikmati dan menghentikan segala kesenangan duniawi.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2021 yang Penuh Pesan Kebaikan, Bisa Berbagi di Medsos
5. Ritual Ngembak Agni/Labuh Bratah
Sehari setelah Nyepi, umat hindu akan melakukan upacara ritual Ngembak Geni. Nama Ngembak Geni merupakan bahasa Bali, Ngembak artinya bebas dan Geni berarti Api.
Saat Ngembak Geni, masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti saling berkunjung dengan keluarga, tetangga, dan kerabat untuk saling memaafkan.
6. Ritual Dharma Shanti
Rangkaian ritual hari raya Nyepi terakhir adalah ritual Dharma Shanti. Ritual ini bertujuan untuk merayakan persahabatan dan cinta sesama untuk keharmonisan dan kesejahteraan negeri ini.
Itulah 6 rangkaian ritual yang wajib dilakukan pada saat hari raya Nyepi. Semoga infromasinya bermanfaat ya! ***