Investor asing yang sebelumnya telah berbondong-bondong membeli saham BRIS diketahui juga telah menjual bersih sebanyak Rp18 miliar.
Kemunculan Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil merger dari tiga bank nasional di Indonesia dikatakan telah menjadi cita-cita Jokowi sejak lama.
Jokowi berpendapat bahwa dengan negara Indonesia yang berpredikat sebagai negara muslim terbesar di dunia, maka sudah sepantasnya ekonomi syariah mampu berkembang pesat di negara ini.
Baca Juga: Ini Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Asabri
"Status ini sudah menjadi identitas global Indonesia dan kebangsaan kita. Maka sudah sewajarnya Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam hal perkembangan ekonomi syariah," ujar Jokowi.
Pada acara peresmian yang dilakukan di Istana Negara tersebut, Jokowi juga tidak ketinggalan memaparkan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia yang cukup baik.
Dirinya memaparkan bahkan, di tengah pandemi Covid-19, perbankan syariah Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang stabil, bahkan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.
Contohnya dapat dilihat dari dari sisi aset yang mengalami kenaikan hingga 10,97 persen secara tahunan, sementara konvensional hanya mencatat 7,7 persen saja.
Dengan hasil yang cukup baik tersebut, Jokowi pun berharap agar peresmian Bank Syariah Indonesia dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi perbankan secara syariah dan berkontribusi besar dalam mensejahterakan umat.