Sejarah Jalan Malioboro, Ikonik Kota Yogyakarta yang Nyaman untuk Disinggahi

- 5 November 2020, 05:00 WIB
Kawasan Malioboro, pusat pariwisata Yogyakarta.
Kawasan Malioboro, pusat pariwisata Yogyakarta. /

Pola tesebut diperkuat sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.

Baca Juga: Ingin Hapus Akun Instagram Permanen atau Sementara, Ini Langkahnya

Setelah itu, Malioboro berkembang kian pesat karena perdagangan antara orang Belanda dan pedagang Tionghoa.

Tahun 1887, jalan Malioboro dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogyakarta.

Malioboro juga menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Cara Menambah Followers Instagram Mudah Tanpa Perlu Membayar

Baca Juga: Rayakan Natal dan Tahun Baru dengan Ucapan Termanis Berikut

Pada tahun 1949,pernah terjadi pertempuran hebat antara pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda atau yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret.

Hingga kini, Malioboro terus berkembang namun tetap mempertahankan konsep aslinya yang tidak pernah hilang.

Halaman:

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x