Network
JURNALSUMSEL.COM – Indonesia memiliki letak wilayah geoetragis dalam jalur perdagangan internasional, sehingga sangat berpotensi sebagai pintu gerbang dan pusat aktivitas ekonomi maritim.
Lebih dari 40 persen dari total perdagangan duia melalui perairan Indonesia, karena 30 persen produk perikanan dunia dipasok dari Indonesia dan 70 persennya berasal darada di perairan Asia pasifik.
“Geostrategis Indonesia dalam jalur perdagnagan internasional berada di antara benua Australia dan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Pasifik menempatkan Indonesia memilki peraiaran yang menjadi slah satu urat nadi perdagangan internasional,” jelas Susaningtyas, Pengamat Militer dan Intelenjensi, seperti dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.
Baca Juga: Valentino Rossi akan Lebih Santai di MotoGP Valencia 2020 Akhir Pekan Nanti, Mengapa?
Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji BLT BPJS Termin 2 Tahap 2 Cair Hari Ini! Buat yang Belum Terima, Cek Hal Ini
Susaningtyas juga menambahkan, ketika Indonesia menjadi pintu utama gerbang aktivitas ekonomi maritim internasional, hal ini akan menjadi sebuah ancaman terbesar bagi bangsa.
Pasalnya, pada saat ini ada sebuah agresivitas China yang memiliki kekuatan besar terhadap pengaruh ekonomi dan militer (hard power) yang bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan Indopasifik.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, China telah membangun bebrapa pelabuhan di negara-negara partisipan secara gratis.
Baca Juga: Siap-siap CPNS 2021, Begini Persyaratan Serta Tata Cara Pendaftaran Seleksi Biar Lolos
