JURNALSUMSEL.COM - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menambah kuota solar bersubsidi untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Kuota solar bersubsidi ditambah sebanyak 3 juta liter untuk tahun 2020.
Langkah ini untuk menghindari kelangkaan solar di Sumsel pada tahun 2020. Namun, BPH Migas berharap agar penggunaannya tepat sasaran.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Yulian Gunhar juga berharap yang sama. Wakil rakyat dari Dapil Sumsel ini meminta agar pemerintah daerah ikut aktif mengawasi penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran.
Baca Juga: Joko Widodo Terseret Ombak di Pantai, Belum Ditemukan Hingga Kini
Dia juga menekankan kepada pemerintah daerah untuk memantau program digitalisasi SPBU yang saat ini sedang dilakukan Pertamina dengan Telkom.
"Sehingga dapat efektif untuk mengawasi penyaluran BBM bersubsidi," kata Yulian seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara, Jumat 7 Agustus 2020.
Gubernur Sumsel, Herman Deru menilai tambahan kuota ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pemulihan ekonomi Sumsel akibat pandemi Covid-19. Dia mengakui, kebutuhan solar di Sumsel sangat tinggi.
Baca Juga: Rumor-rumor Penyebab Ledakan Beirut di Medsos, Hoaks!
Solar bersubsidi digunakan warga Sumsel untuk alat-alat pertanian, angkutan orang dan genset rumah tangga yang berada di daerah pelosok. Herman Deru berharap, penambahan solar bersubsidi di wilayah Sumsel ini bisa mengatasi kelangkaan solar di wilayahnya.