Network
JURNALSUMSEL.COM - Terendamnya sembilan desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang diakibatkan oleh jebolnya tanggul penahan air di Sungai Citarum.
Pihak dari TNI dan Polri sedang melakukan persiapan penutupan tanggul yang jebol untuk sementara waktu dengan menggunakan batu dan bambu yang ada, dikutip JURNAL SUMSEL dari PMJ NEWS, Senin, 22 Februari 2021.
"Langkah-langkah dilakukan terkait tanggul jebol Citarum ini, perlahan dari BNPB akan kita tutup semntara dengan bambu dan batu, minimal menekan (luapan air), nanti dilanjutkan PUPR," ujar Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Pangdam Jaya juga menyampaikan bahwa, pihaknya sedang fokus dalam hal evakuasi korban serta penambahan logistik bagi para warga yang masih bertahan di lokasi banjir, pihak TNI-POLRI sangat mengutamakan evakuasi korban.
Baca Juga: BMKG Tetapkan 5 Provinsi Berikut Berstatus ‘Siaga’ Banjir, Catat dan Persiapkan Diri
Baca Juga: Siap-siap! Dana Rp352 Miliar Akan Diupayakan untuk Cairkan BSU 2021!
"TNI salurkan bantuan dari marinir, perintah Panglima TNI ada 150 orang lengkap dengan peralatan LCR ada 12, Sehingga melengkapi jadi 25 LCR di samping ada personel Kodim, Polres, Brimob," katanya.
Pangdam Jaya juga sangat menyayangkan, ada sebagian warga yang tidak mau mengungsi di tempat yang lebih aman, karena masih banyak yang ingin menjaga harta benda mereka.
"Kendalanya ada sebagian masyarakat yang tidak mau mengungsi, karena menjaga hartanya, khusus ibu-ibu dan anak kecil kita evakuasi, kalau ada yang menunggu hartanya kita tetap kirim bantuan melalui LCR," tuturnya.
Pihak dari BNPB serta Polda setempat pun sudah memberikan bantuan untuk evakuasi seperti helikopter dan bantuan makanan siap saji untuk mempermudah para korban.
