OJK berikan Sejumlah Tantangan yang Harus Ditangani Bahkan Saat Ekonomi RI Merosot

- 20 Januari 2021, 07:06 WIB
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). /Ahmad Mukti

JURNALSUMSEL.COM- Sejumlah tantangan yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus ditangani, dalam rangka mengimbangi pertumbuhan positif ekonomi dan keuangan syariah bahkan saat ekonomi RI merosot akibat pandemi. Selasa, 19 Januari 2021.

Ketua Dewan Komisaris OJK, Wimboh Santoso menyampaikan terdapat beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dituntaskan, diantaranya meningkatkan pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah yang masih rendah di Indonesia.

PR ini perlu diantisipasi oleh pelaku industri dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Selain itu, Literasi dan inklusi keuangan syariah masih terbilang rendah yang masing-masing mencapai 8,9 persen dan 9,1 persen.

Baca Juga: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sebut Tidak Ada Efek Samping dari Vaksinasi Covid-19 di Jakarta

Baca Juga: Industri Makanan dan Minuman di Indonesia Berikan Nilai Ekspor Tertinggi, Tembus 27,59 Miliar Dolar

Wimboh memaparkan dari segi aset, proporsi total aset keuangan syariah baru mencapai 9,9 persen sedangkan sisanya keuangan konvensional.

Hingga 2020, total asset ekonomi dan keuangan syariah mencapai Rp.1.770,32 triliun atau tumbuh 21,48 persen.

Tak hanya itu, industri ekonomi dan keuangan syariah perlu memperkaya model bisnis dan produk syariah.

“Kita sudah mencoba produk pasar modal berbasis syariah security cword funding yang syariah sudah kami bangun sehingga ini variasi lebih banyak produk syariah. Produk ritel banyak yang harus mewarnai,” ujarnya dalam Webinar Sharia Economic Outlook 2021, di Jakarta.

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x