Baca Juga: House of Hummingbird Raih 2 Penghargaan di 29th Buil Film Awards
Untuk kain tenun tradisional, biasanya pembuatannya menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang digerakkan oleh manusia di mana pengrajin akan memintal serat dengan tangan.
Meski sudah banyak digunakan untuk acara modern, hingga saat ini kain Lurik juga biasa digunakan untuk upacara adat, misalnya saja saat acara mitoni dan labuhan.
4. Sasirangan Banjar
Suku Banjar di Kalimantan Selatan juga memiliki kain adat sendiri yang disebut dengan kain Sasirangan.
Menurut catatan sejarah, kain ini sudah ada sejak abad ke-12.
Baca Juga: Gempa 92 kali, Warga Bengkulu Diminta Waspada
Menurut cerita dari penduduk setempat, kain ini merupakan karya dari Patih Lambung Mangkurat setelah ia bertapa di atas rakit Balarut Banyu selama 40 hari 40 malam.
Kain Sasirangan memiliki teknik serta motif yang khas. Motif kain ini dibuat dengan teknik jelujur atau garis vertikal yang memanjang dari atas ke bawah.
Ada tiga jenis motif utama kain Sasirangan antara lain motif lajur, motif ceplok, dan motif variasi.