Kenali Beberapa Tanda Anak Mengalami Autisme Sejak Dini Melalui Hal-Hal Berikut

- 13 Februari 2024, 07:58 WIB
Ilustrasi - 2 April 2023: Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Sejarah untuk Merayakan Perbedaan Spektrum Manusia
Ilustrasi - 2 April 2023: Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Sejarah untuk Merayakan Perbedaan Spektrum Manusia /Freepik/Freepik/
 
JURNALSUMSEL.COM - Perkembangan anak-anak khsusunya sejak bayi sangat perlu diperhatikan, termasuk risiko adanya gejala autisme yang jarang dikenali. Biasanya, tanda anak mengalami autisme akan muncul pada usia 0 sampai 1 tahun, namun tak banyak orang tua yang menyadari gejalanya hingga sang anak terlambat mendapatkan perawatan.
 
Autisme atau orang-orang biasanya menyebut autis merupakan kondisi di mana perkembangan anak terganggu yang berimbas pada rendahnya kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi. Umumnya tanda anak mengalami autisme ditunjukkan lewat sorot mata yang enggan menatap lawan orang di sekitarnya, hingga kesulitan mengutarakan apa yang mereka rasakan.
 
Pentingnya mengenali risiko anak mengalami autisme harus sudah dipahami oleh ibu sejak hamil. Risiko anak terkena autisme juga bisa disebabkan oleh gaya hidup tak sehat yang dijalankan ibu hamil. Selain itu, faktor lingkungan, genetik, dan kesehatan juga bisa jadi penyebab anak mengalami autisme.
 
 
Anak yang mengalami autisme sudah pasti memerlukan perawatan khusus dan berbeda dari anak normal. Kesulitan mereka dalam bersosialisasi dan berkomunikasi mengharuskan mereka dibimbing oleh ahli yang juga melibatkan psikolog. Selain itu, anak yang mengidap autis juga harus berada di bawah pengawasan dokter spesialis, karena sindrom ini juga berhubungan dengan rusaknya saraf otak. 
 
Lantas, apa saja tanda anak mengalami autisme yang harus diwaspadai sejak dini? Berikut simak penjelasannya.
 

Gejala dan Tanda Anak Mengalami Autisme

Tidak semua anak yang mengalami autisme menunjukkan tanda yang sama. Namun secara umum biasanya anak-anak yang mengidap autisme akan menunjukkan tanda-tanda berikut.
 
  1. Kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman sebaya atau pun keluarga. Anak yang mengidap autis akan kesulitan mengutarakan perasaan serta enggan menatap mata lawan bicaranya.
  2. Anak yang mengidap autis juga memiliki respon yang rendah. Saat orang lain memanggilnya, anak cenderung akan mengabaikan panggilan tersebut.
  3. Pada usia sembilan bulan, anak minim menunjukkan gerakan tubuh seperti menaikkan kaki atau melambaikan tangan.
  4. Saat menginjak usia sekitar satu tahun, anak tidak merespon benda-benda di sekitar atau juga memainkannya.
  5. Ekspresi yang ditunjukkan terkesan datar. Selain kesulitan mengutarakan perasaan, anak pengidap autis juga kesulitan mengekspresikan perasaan melalui gestur wajah.
  6. Kesulitan menjawab pertanyaan dari orang lain. Contohnya saat orang menanyakan hal apa yang ia suka, ia cenderung akan diam dan tidak merespons sama sekali.
  7. Anak lebih senang menyendiri dan enggan bermain dengan teman sebaya.
  8. Menginjak usia dua tahun, anak cenderung mengabaikan situasi di sekeliling. Contohnya jika ada suatu kejadian yang menarik perhatian, anak normal cenderung penasaran dan bertanya, namun anak pengidap autis tidak bereaksi sama sekali.
  9. Jika anak normal umumnya memainkan beberapa permainan berpura-pura seperti menjadi dokter, koki, membuat kue, dan belanja, anak pengidap autis tidak akan melakukannya sama sekali.
  10. Anak tidak mau berbagi mainan dengan anak lainnya. Ia cenderung akan memainkannya sendiri.
  11. Senang menyusun barang-barang secara berjajar dan rapi, dan saat ada yang mengacaukannya, anak pengidap autis bisa kesal, marah, hingga tantrum.
  12. Memiliki kebiasaan yang sama dalam memainkan suatu permainan. Bisa dikatakan anak yang mengidap autis akan melakukan pola gerakan yang sama setiap harinya dalam memainkan suatu benda.
  13. Sering mengucapkan kalimat atau kata secara berulang.
  14. Terkadang obsesif terhadap sesuatu. Namun tingkat keparahannya sulit diukur.
  15. Mudah marah jika ada yang mengganggu kegiatannya.
  16. Sering menunjukkan gerakan tubuh yang sama, seperti menggerak-gerakkan tangan secara teratur, memutar tubuh, atau mengayunkan kaki.
Itulah beberapa tanda anak mengalami autisme yang harus dideteksi sejak dini. Autisme pada anak dapat menghambat proses pembelajaran dalam mengenali situasi atau benda di sekelilingnya. Selain itu, anak dengan tingkat autisme yang sudah parah bisa menunjukkan gangguan kesehatan seperti epilepsi, gangguan tidur, hingga gangguan makan.***

Editor: Aisa Meisarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x