JURNALSUMSEL.COM - Bulan Rajab dalam penanggalan Hijriah identik dengan perayaan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Yaitu peristiwa saat Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina).
Dari Masjidil Aqsha, Rasulullah kemudian menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap kepada Allah SWT.
Ketika bulan Rajab tiba, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan, termasuk menjalankan puasa Rajab.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Vs Arab Saudi: Shin Tae-yong Fokus Hal Ini
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Jadi Viral, Dikecam Publik karena Buka Masker Saat Batuk
Puasa Rajab adalah puasa sunnah yang dilakukan selama bulan Rajab. Jumlah hari puasa ini tidak ditentukan
Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan membolehkan umat Islam untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab.
Dalam Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya di hari saat Allah Ta'ala menciptakan langit dan bumi, satu tahun ada dua belas bulan. Di situ terdapat empat bulan yang diharamkan atau disucikan Allah. Tiga bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab adalah bulan yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban."