Namun, sang dokter kembali menjelaskan bahwa salah satu kantung di rahim Dinda tidak berkembang alias kosong, hal itu sontak membuat Dinda dan Rey terdiam.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Hotel di Palembang yang Dekat dengan Bandara
"Tapi ini ada 2 kantung nya 1 ada janinnya dan yang 1 nya tidak berkembang alias kosong, aku da Rey terdiam sebentar tapi akhirnya disadarkan oleh tepuk tangan Shaka yang seolah-olah mengerti dan harus tetap bersyukur," tambahnya.
Selang satu minggu, Dinda Hauw mengalami pendarahan hebat dan langsung memeriksakan diri ke dokter.
Namun sayangnya, dokter mengatakan bahwa detak jantung janinnya sudah tidak ada.
"1 Hari 2 hari kita jalani, bahagia
Tepat 1 Minggu setelah usg perut sakit dan keluar darah banyak sekali, pendarahan akhirnya segera kubawa ke rumah sakit, Alhamdulillah penanganan dokterku @agrianasusilo sangat cepat namun rezekinya yang belum tepat.
Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT untuk Balita, Pelajar hingga Lansia Cair Maret 2022, Berikut Cara Daftarnya
Sepertinya Allah punya rencana lain, janin sudah tidak ada detak jantungnya.
Adik sudah pergi
Aku dinyatakan keguguran dan akhirnya langsung dibersihkan di ruang oprasi," ungkapnya.
Rey Mbayang pun segera menguburkan janin mereka.
Kini Dinda Hauw dan Rey Mbayang pun sudah ikhlas atas kepergian calon anak kembarnya tersebut.***