Awas! Berbahaya, Jangan Unduh Aplikasi Clubhouse di Google Playstore, Ini Penyebabnya dan Bahayanya.

- 19 Februari 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi pengguna Clubhouse /businessinsider.com
Ilustrasi pengguna Clubhouse /businessinsider.com /Ilustrasi pengguna Clubhouse /businessinsider.com/

JURNALSUMSEL.COM – Belakangan ini, salah satu aplikasi obrolan audio Clubhouse tengah populer di antara seluruh netizen dunia.

Kepopuleran aplikasi ini pun terus merangkak naik, pasca Elon Musk yang menjadi pemimpin dari Tesla, mengumungkan bahwa dirinya juga menggunakan aplikasi tersebut.

Namun bak pisau bermata dua, kepopuleran yang mendadak dari aplikasi Clubhouse pun memancing beberapa pelaku kejahatan siber untuk menjebak korban baru mereka.

Para pelaku kejahatan siber ini dikabarkan membuat tiruan aplikasi yang menyamar sebagai Clubhouse dan mengunggahnya di Playstore.

Perlu diketahui bahwa aplikasi Clubhouse saat ini hanya tersedia di iOS.

Sementara itu untuk bisa mendaftar dan masuk, seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan undangan dari orang lain yang sudah memiliki akun di aplikasi tersebut.

Namun, Bagi para pengguna yang tidak paham ketentuan tadi dan beranggapan bahwa Clubhouse juga tersedia melalui Playstore pun menjadi sasaran empuk para pelaku.

Baca Juga: Ditemukan di Subang dan Karawang, Ribuan Kotak Oranye Ini Ternyata Berisi Bantuan untuk Korban Banjir

Baca Juga: Heboh Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus, Ini Alasan Ririe Fairus Menyembunyikan Luka Selama 2 Tahun

Para pelaku kejahatan siber ini dikabarkan dapat mendistribusikan kode berbahaya mereka dengan menyamar sebagai perangkat lunak populer - misalnya, versi palsu Clubhouse untuk Android.

"Aplikasi palsu berbahaya ini kemudian dapat melakukan persis seperti yang anda izinkan dalam pengaturan keamanan Android anda.

Diantaranya yaitu untuk memperoleh titik lokasi perangkat baik kasar maupun akurat, merekam audio dan video, mendapatkan akses ke messenger, dll," ujar pakar keamanan di Kaspersky, Denis Legezo, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Sementara itu, Beberapa trik lain yang tidak biasa juga dimungkinkan terjadi.

Misalnya, jika para pelaku kejahatan siber mengimplementasikan kapasitas untuk merekam audio, dan fungsi ini diizinkan pada perangkat.

Bukan tidak mungkin mereka akan dapat menggunakan rekaman berkualitas tinggi untuk melatih algoritme mesin mereka, untuk membuat deepfake yang lebih canggih.

Bagi yang belum tahu, deepfake adalah sebuah teknik untuk menciptakan sintesis citra manusia menggunakan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Berulang Tahun ke 58, Berikut 5 Fakta Mencengangkan Michael Jordan 'MJ' yang Membuat LeBron James Kalah Jauh

Baca Juga: Efek Program PPnBM, Berikut Daftar Mobil yang Mendapat Keringanan Pajak hingga 100% Buruan Catat!

Kemampuan ini digunakan untuk menggabungkan dan menempatkan gambar dan video yang ada ke sumber gambar atau video menggunakan teknik pembelajaran mesin yang dikenal sebagai jaringan permusuhan generatif.

Sebelum menutup keterangannya Legezo pun mengingatkan kembali agar para konsumen dan pengguna smartphone untuk tetap awas dan berhati-hati dalam mengunduh sebuah aplikasi.

"Cara terbaik untuk menjaga keamanan adalah dengan selalu waspada tentang apa yang diunduh, dan menjaga pengaturan keamanan secara tepat pada ponsel cerdas anda," ujar Legezo.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah