Kemudian, As-Suhailiy memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi 703 tahun setelah Nabi wafat.
Namun, prediksi As-Suhailiy tersebut meleset jauh, kini kembali dengan cara yang sama Dr. Baha’i memprediksi kapan terjadinya kiamat.
Baca Juga: Jakarta Banjir, Dewi Tanjung Sebut Gubernur Anies Baswedan Tidak Becus Kerja, Anies Lakukan Ini
Baca Juga: Demi Mental Anak yang Sehat Kenali 4 Pola Asuh Anak Berikut, Hindari Pola Asuh Terakhir
Selain itu, Dr. Baha’i merujuk kepada inisial terpisah dalam fawatih al-suwar dengan nilai numeriknya.
Dari total nilai numerik tersebut didapatkan hasil bahwa hari kiamat akan terjadi pada tahun 1710 H/2280 M.
Menanggapi prediksi ini, ada baiknya kita selaku umat Islam tidak percaya begitu saja.
Karena yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu hanyalah Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ