12 Serba-serbi Imlek yang Harus Diketahui, Mulai dari Cuci Rupang hingga Ragam Mitos Tersebar di Masyarakat

- 1 Februari 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi Tahun Baru Imlek, Sejarah penetapan libur nasional Imlek 12 Februari 2003
Ilustrasi Tahun Baru Imlek, Sejarah penetapan libur nasional Imlek 12 Februari 2003 /Pexels/Khoa Võ

JURNALSUMSEL.COM- Tahun baru imlek tak hanya dirayakan di rumah-rumah ibadah, melainkan di rumah masing-masing juga.

Persiapan pun digarap bagi mereka yang merayakannya. Berbagai ragam dan serba-serbi imlek hadir menemani.

So, inilah rangkuman yang Jurnal Sumsel hadirkan untukmu dari berbagai sumber, sebagai referensi imlekmu yang berkesan.

1. Mencuci rupang

Rupang dikenal sebagai sebutan untuk patung dewa dewi Budha dan Konghucu.

Aktivitas pencucian rupang biasanya dilakukan sepekan menjelang Imlek, baik di vihara maupun klenteng, yang tahun ini jatuh pada 18-19 Januari 2020. Pencucian rupang terbilang sederhana, cukup berbekal air dan sabun.

Rupang kemudian dibersihkan dengan cara dicuci dan disikat. Tak hanya itu, pakaian lama yang dikenakan dewa dewi itu pun diganti yang baru.

Pencucian dan penggantian pakaian rupang dilakukan warga Tionghoa yang meyakini saat ini rupang tersebut tengah "kosong".

Baca Juga: Segera Cek Nama Penerima BST Rp300 Ribu, Caranya Login dtks.kemensos.go.id dan Lengkapi Syaratnya

Baca Juga: Kemenkes RI: Puluhan Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca Diperkirakan Tiba di Indonesia pada Kuartal I

2. Imlek Serupa Lebaran Belum

Banyak publik yang tahu Imlek serupa dengan Lebaran Idul Fitri. Imlek merupakan momentum setiap orang berkumpul dengan keluarga besarnya, bersilaturahmi, dan saling bermaafan. Esensi Imlek sebenarnya kumpul keluarga, bersilaturahmi, dan saling maaf-maafan.

3. Imlek bukan perayaan keagamaan

Di Tiongkok, Imlek merupakan tradisi menyambut musim semi. Terkandung rasa syukur dalam tradisi ini. Agama silakan masing-masing. Tapi, Imlek merupakan perayaan warga Tionghoa secara umum, yang intinya berbagi dan bersyukur.

4. Khas dengan ucapan “Gong Xi Fa Cai”

Kalau semakin sering melihat tulisan “Gong Xi Fa Cai” di tempat-tempat publik, artinya Imlek segera datang.

Tulisan tersebut artinya selamat mendapatkan rezeki. Namun ada pula yang memasang tulisan “Fu” yang berarti bahagia.

Tulisan tersebut biasanya dipasang terbalik dan akan terbaca “Dao” yang artinya tiba. Maka artinya, mengharap datangnya kebahagiaan di tahun yang baru.

Baca Juga: Sinopsis Film Aksi Hollywood Vantage Point, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Baca Juga: Militer Myanmar Tahan Aung San Suu Kyi, Begini Reaksi Negara Lain

5. Lampion dan Lentera merah

Lampion memberi arti penerangan hidup, persatuan, kebersamaan, semangat, kebahagiaan, keberuntungan, dan bisnis yang lancar.

Maka pada saat menjelang Hari Raya Imlek biasanya lampion digunakan sebagai ornamen untuk memeriahkan perayaan hari tersebut.

6. Jeruk imlek

Jeruk yang biasanya disajikan adalah jeruk Mandarin yang dipercayai mendatangkan keberuntungan.

Buah yang satu ini pun wajib ada saat jamuan makan keluarga maupun untuk diberikan kepada saudara sebagai hantaran.

7. Bagikan angpao

Yang biasanya dilakukan ketika Imlek adalah membagikan angpao untuk anggota keluarga yang belum menikah.

Angpao adalah bingkisan dalam amplop merah. Isinya adalah sejumlah uang. Angpao dibagikan oleh keluarga yang sudah menikah. Jumlah uang yang dibagikan dalam suasana suka cita harus genap.

Baca Juga: Tolak Tawaran Menjadi Duta Wisata Arab Saudi, Segini Nilai Kontrak Fantastis yang Dibuang Cristiano Ronaldo

Baca Juga: Ini Cara Daftar dan Syarat Dapat BLT PKH Rp3 Juta untuk Ibu Hamil dan Balita

8. Tidak boleh menyapu rumah

Bersih-bersih rumah seperti menyapu, mencuci piring, atau mengepel lantai saat Imlek tidak diperbolehkan karena dianggap membuang rezeki yang baru didapatkan.

9. Tidak diperkenankan memakai baju warna putih

Warna hitam dan putih dalam Tionghoa melambangkan warna duka. Sedangkan warna-warna yang cerah disebut melambangkan keberuntungan. Warna tersebut diantaranya adalah merah, pink, fuschia, dan orange.

10. Menggunting rambut

Menggunting rambut dipercaya dapat membuang sial. Maka saat menjelang Imlek, dianjurkan untuk memotong rambut. Padahal, hal tersebut hanyalah mitos belaka.

11. Larangan untuk bernyanyi saat tahun baru Imlek

Jika bernyanyi dianggap sebagai ungkapan kegembiraan, maka berbeda dengan menyanyi saat Imlek. Mitosnya, bernyanyi dapat mendatangkan hantu dan membuat kondisi menjadi buruk.

Baca Juga: Segera Login www.pln.co.id untuk Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Februari

Baca Juga: Status Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG Catat 6 Kali Guguran Lava Pijar Per Hari Senin

12. Barongsai dan Singa

Singa atau barongsai melambangkankan kegagahan, keberanian, dan keberuntungan. Saat perayaan Hari Imlek berlangsung, biasanya di berbagai klenteng akan diadakan penampilan barongsai dengan musik-musik yang mengiringinya.

Nah, itulah tadi guys seputar Imlek yang sudah Jurnal Sumsel hadirkan. Semoga informasi berikut bermanfaat dan menjadi pengetahuan untuk Kita ya!***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x