MAPPA Dihujat Pasca Episode Terakhir Attack on Titan, ini 5 Alasan yang Harus Fans Ketahui

- 21 Januari 2021, 15:43 WIB
Attack on Titan Season 4 - Gambar karakter Reiner Braun, Studio MAPPA
Attack on Titan Season 4 - Gambar karakter Reiner Braun, Studio MAPPA /MAPPA/Attack on Titan Wiki/@AoTWiki/

JURNALSUMSEL.COM – Kabar buruk menghampiri MAPPA, studio yang mengerjakan seri anime Attack on Titan season empat pasca perilisan episode terbarunya.

Banyak fans yang menyayangkan penggunaan teknologi CGI atau Computer Generated Image pada adegan pertarungan.

Bahkan pemilihan ost pun turut menjadi bahan pergunjingan fans yang mengatakan tidak ada kecocokan antara ost lagu dengan adegan yang sedang terjadi.

Sontak hal ini pun membuat publik bertanya-tanya, apa yang sebenarnya menjadi alasan banyaknya gelombang protes bernada hujatan yang terus muncul.

Dilansir dari sesi tanya jawab oleh Yabuta Shuhei @yabshu55, yang mengisi posisi CG Director anime Attack on Titan, ada beberapa hal yang membuat MAPPA tidak mampu memenuhi ekspektasi para pembaca.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulawesi Barat Semakin Bertambah, Ini Kata BNPB

Baca Juga: Tetap Produktif Walau di Rumah, Inilah 11 Pekerjaan yang Cocok untuk Kaum Rebahan!

Tidak ada studio yang berani mengambil Project Attack on Titan Selain MAPPA

Shuhei menjelaskan, pada Januari 2019 lalu, studio MAPPA mendapat tawaran untuk season terakhir dari anime Attack on Titan.

Hal ini cukup mengejutkan karena sebelumnya, ada WIT Studio yang selalu mengerjakan project anime Attack on Titan baik dari season pertama hingga ketiga.

Shuhei juga menjelaskan, bahwa WIT Studio sendiri yang menolak pengerjaan Attack on Titan, bahkan tidak ada satu studio pun yang cukup berani untuk mengambil project anime tersebut, selain MAPPA Studio.

Deadline yang begitu singkat

Manga yang tengah on-going nyatanya menjadi alasan, mengapa Attack on Titan memiliki hype dan kepopuleran yang tinggi di mata para fansnya.

Hal ini kemudian menjadi syarat utama yang diajukan oleh komite tim produksi, untuk mampu merampungkan season terakhir Attack on Titan sebelum versi manga tamat pada 9 April, 2021. Atau season terakhir ini sama sekali tidak akan pernah dibuat.

Ini terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi meredupnya kepopuleran Attack on Titan jika versi manga telah tamat, sementara versi animenya tengah berjalan.

Baca Juga: Pengacara Ungkap Perceraian Nindy Ayunda Tidak Ada Hubungannya Dengan Penangkapan APH

Baca Juga: Unggah Foto Celine Evangelista Dengan Hashtag Menolak Perceraian, Sang Adik Buka Suara

Waktu pengerjaan yang kurang dari satu tahun

Untuk mampu menyelesaikan sebuah anime dengan 12 episode, normalnya dibutuhkan waktu hingga 1,5 tahun.

Dengan anime Attack on Titan yang jumlah 16 episode, dan waktu pengerjaan kurang dari satu tahun, dibutuhkan kerja keras luar biasa untuk dapat menyelesaikan anime ini.

Shuhei menjelaskan bahwa inilah alasan utama mengapa WIT berserta studio anime lainnya tidak berani menyentuh project akhir dari Attack on Titan.

Animasi CGI menjadi opsi terakhir

Beberapa fans karbitan mengecam keras MAPPA karena menggunakan teknologi CGI untuk mengisi adegan pertarungan epik Attack Titan vs Warhammer Titan.

Fans beralasan hal tersebut menyebabkan adegan yang harusnya epik malah menjadi jelek karena frame rate yang tersendat-sendat.

Shuhei pun menjawab kritikan tersebut dengan mengatakan bahwa CGI merupakan opsi terakhir bagi MAPPA untuk dapat menyelesaikan anime Attack on Titan sesuai dengan deadline yang ada.

Lebih buruknya lagi, beberapa fans bahkan membandingkan adegan pertarungan Levi vs Beast Titan dengan keseluruhan season empat Attack on Titan yang tengah berjalan.

Baca Juga: 4 Keutamaan Membaca Surat Al-Fatihah Setiap Hari, Salah Satunya Sebagai Ruqyah Diri

Baca Juga: Katy Perry Tampil Memukau dengan Membawakan Lagu Andalannya di Pelantikan Joe Biden

Padahal faktanya, untuk dapat membuat adegan pertarungan epik yang berdurasi 5 menit seperti Levi vs Beast Titan, WIT Studio harus menghabiskan sumber daya yang cukup banyak, dan waktu hingga 4 bulan lamanya.

Beberapa staff MAPPA menutup akun media sosialnya akibat hujatan yang berlebihan

Puncak dari hujatan berlebihan yang dialamatkan MAPPA pada akhirnya membuat beberapa staffnya terpaksa menutup akun media sosial mereka untuk mendapat sedikit ketenangan.

Hal ini cukup miris, padahal para staff MAPPA hanya mengikuti perintah yang ada.

Sebagai penonton fans yang baik, setidaknya diam adalah tindakan yang cukup bijak jika memang tidak puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh MAPPA.

Hal ini mengingat berbagai hal sulit, deadline di luar kewajaran, hingga keadaan yang tidak mendukung MAPPA untuk dapat menyelesaikan project akhir Attack on Titan dengan sempurna ***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah