Heboh! Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Disebut Ghosting , Ini Arti dan Efek Negatifnya

8 Maret 2021, 09:30 WIB
Felicia Tissue diputus sepihak oleh Kaesang Pangarep, berikut cara mengatasi ghosting /Instagram.com/@meilia_lau

JURNALSUMSEL.COM-  Istilah Ghosting dalam dua hari terakhir ini sedang ramai dibicarakan orang.

Bahkan Ghosting menjadi trending lantaran Ibu dari Felicia menuding Putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep telah menghilang dan tidak memberinya kabar.

Hal itu dilontarkan Ibu Felicia melalui akun Instagramnya @meilia_lau pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Kaesang Pangarep dianggap tidak memiliki etika yang baik dalam mengakhiri hubungan dengan anaknya.

Lantas, apa sih arti Ghosting tersebut?

Dalam sebuah hubungan percintaan maupun persahabatan, Ghosting digunakan untuk menggambarkan praktik penghentian yang menutup semua akses komunikasi dengan individu lain.

Baca Juga: Teman Kuliah Felicia Tissue Ceritakan Kronologi Kandasnya Hubungan Kaesang dengan Sahabatnya Tersebut

Baca Juga: 5 Varian Terbaru Virus Covid -19 yang Wajib Diketahui dan Kenali, Simak Tingkat Bahayanya

Penghentian komunikasi ini juga muncul tanpa peringatan atau pembenaran yang jelas dari si pelaku Ghosting tersebut.

Ghosting sering dilakukan saat seseorang memilih pergi atau mengakhiri hubungan dengan menghindar dan tak dibicarakan secara baik-baik.

Namun, ternyata tindakan Ghosting ini memiliki efek negatif bagi korban Ghosting ini.

Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari The Healthy, Ramani Durvasula yang merupakan seorang psikolog klinis berlisensi, profesor psikologi di California State University, Los Angeles memberikan penjelasan mengenai efek dari Ghosting

Durvasula mengatakan menjadi Ghosting bisa menyakitkan bagi seseorang meskipun kepada orang yang sudah dikenal.

Baca Juga: KLB Demokrat Ilegal, AHY Minta Presiden Jokowi: Jangan Biarkan Moeldoko Memecah Belah Partai

Baca Juga: Ingat! Presiden Jokowi Minta Pemda: Percepat Vaksinasi Covid-19 di Daerah

Hal ini disebabkan, menjadi Ghosting ketika sudah lama menjalin hubungan dan menumbuhkan perasaan terhadap pasangan bisa sangat menyakitkan dan meninggalkan bekas luka jangka panjang.

Durvasula dan Claire Postl, konselor klinis profesional berlisensi dan terapis seks bersertifikat di Ohio State, Pusat Medis Universitas Wexner membuat beberapa poin akibat dari seseroang menjadi Ghosting, antara lain:

1. Membuat ragu dan mempertanyakan harga dirinya

“Ghosting membuat anda merasa bingung, sadar diri, dan khawatir. Paling buruk, ghosting membuat Anda ragu dan mempertanyakan harga diri Anda. Meninggalkan Anda dengan banyak pertanyaan tak terjawab yang mungkin Anda renungkan,” kata Postl.

“Rasanya seperti Anda dibuang dan itu adalah salah satu hal yang paling menyakitkan yang dapat dialami seseorang,” kata Durvasula.

2. Memicu perasaan negatif

“Kita semua memiliki keraguan dan kerentanan dan menjadi Ghosting dapat memunculkan semua ketidakamanan itu,” kata Postl.

Kemudian, Postl memberikan contoh bagaimana menjadi Ghosting dapat memicu seseorang memiliki perasaan negatif.

Salah satunya, jika seseorang berhenti berbicara dengan Anda dan Anda takut merasa tidak cukup.

Mungkin, anda akan berasumsi bahwa orang tersebut berhenti berbicara dengan Anda karena Anda tidak cukup baik.

Baca Juga: Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka Resmi Menjadi Wali Kota Solo

Baca Juga: Kamu Suka di 'ghosting' Sama Seseorang? Cek Begini Cara Cepat Move on dan Ketahui Faktanya!

"Tentu saja, ada banyak penjelasan lain mengapa seseorang mungkin tidak ingin terus berkencan. Tetapi, ketika Anda menjadi ghosting, Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui kebenaran dan Anda mungkin menyalahkan diri sendiri,” lanjut Postl.

Durvasula menambahkan Ghosting tidak hanya merugikan orang lain, melainkan juga berakibat negatif bagi si pelaku.

“Bukan hanya orang-orang yang dirugikan, orang yang menjadi ghosting juga mengalami efek negatif, meskipun mungkin tidak begitu jelas,” kata Durvasula.

3. Membuat terjebak dalam pola hubungan yang tidak dewasa

Orang yang memiliki kebiasaan Ghosting dan berbayang, maka secara emosional akan terhambat dan itu dapat membuat mereka terjebak dalam pola hubungan yang tidak dewasa.

“Tidak dapat membangun hubungan yang langgeng dengan orang lain,” kata Durvasula.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler