JURNALSUMSEL.COM – Siapa yang tak mengenal penyanyi cantik Indonesia yakni Nadin Amizah. Nadin dikenal akan lagu-lagunya yang sendu dan melow.
Tak hanya itu, makna dari lagu-lagunya sangat menyentuh serta rangkaian liriknya juga tak biasa.
Nah, seperti salah satu lagu terbarunya yaitu Rumpang yang dirilis tahun 2019 lalu. Rumpang merupakan lagu yang cukup banyak didengarkan oleh kalangan anak muda.
Menceritakan tentang sebuah perpisahan menjadikan lagu rumpang seolah mewakili tiap perasaan sedih yang dilanda oleh beberapa mereka yang mengalami perpisahan.
Baca Juga: Ini 5 Bahaya Keseringan Makan Mie Instan, Salah Satunya Bisa Berisiko Terkena Kanker, Simak Lainnya!
Baca Juga: Punya Teman Gemuk, Hindari 5 Frasa Ini Saat Ngobrol Sama Dia
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Mulut Tidak Sedap yang Wajib Dicoba!
Penasaran dengan lirik lagunya? Berikut Jurnal Sumsel rangkumkan untuk kamu mengenai lirik lagu Rumpang milik Nadin Amizah.
Lirik Lagu Rumpang - Nadin Amizah
Pagi tadi aku masih menangis
Ada rasa yang tak kunjung mati
Ada seseorang di atasku
Menahan semua rasa malu
Sempat ku berpikir masih bermimpi
24/7 tanpa henti
Matahari dan bulan saksinya
Ada rasa yang tak mau hilang
Baca Juga: Bosan atau Tengah Stres? Berikut 5 Judul Anime yang Mampu Membuatmu Kembali Rileks Sejenak!
Baca Juga: Cara Mengecilkan Pori-Pori Besar Dengan 6 Bahan Alami Ini, Terbukti Aman dan Ampuh
Aku takut sepi tapi yang lain tak berarti
Katanya mimpiku 'kan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk
Tentang kata maaf, sayang aku harus pergi
Sudah kuucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergi
Sempat ku berpikir masih bermimpi
Bertahun berlanjut tanpa henti
Kulitmu yang memudar saksinya
Tetap rasaku tak pernah hilang
Aku takut sepi tapi yang lain tak berarti
Katanya mimpiku kan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk
Tentang kata maaf sayang, aku harus pergi
Sudah kuucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergi
Banyak yang tak ku ahli
Begitu pula menyambutmu pergi
Banyak yang tak ku ahli
Begitu pula menyambutmu pergi
Banyak yang tak ku ahli
Begitu pula menyambutmu tak kembali
Katanya, mimpiku, akan terwujud
Mereka, berbohong, mimpiku tetap semu.***